Cerita Ibu Hamil 9 Bulan di Subang Ditolak Rumah Sakit Karena Alasan Penuh, Akhirnya Meninggal

Seorang ibu hamil bernama Kurnaesih (39) meninggal dunia setelah sebelumnya ditolak oleh petugas RSUD Subang dengan alasan penuh.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jabar
Euis, bidan desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, Subang (kiri), didampingi Juju Junaedi, suami Kurnaesih. 

Euis menduga muntah yang dialami oleh pasiennya itu merupakan gejala atu tanda-tanda mau melahirkan.

Saat itu kondisi Kurnaesih secara fisik terlihat sehat dan tidak menunjukan gejala sakit.

Namun untuk memastikan kondisi Kurnaesih, Euis memilih untuk membawanya ke Puskesmas Tanjungsiang guna pemeriksaan lebih lanjut.

"Khawatir takut terjadi sesuatu, saya bersama suami pasien langsung membawanya ke Puskesmas Tanjungsiang."

"Sampai di puskesmas sekitar pukul 19.30 WIB. Namun di puskesmas, pasien malah kemudian muntah-muntah lagi," ungkapnya.

"Untuk memastikan kondisi pasien yang sebenarnya, saya dan bidan jaga puskesmas beserta keluarga langsung membawanya ke RSUD Subang menggunakan ambulans Puskesmas Tanjungsiang."

"Saat itu, pihak puskesmas memberi tahu pihak RSUD Subang via telepon bahwa akan ada pasien yang mau melahirkan dirujuk ke RSUD dan surat rujukan menyusul dan akan dibawa oleh pihak keluarga," tuturnya.

Perjalanan dari Puskesmas Tanjungsiang menuju ke RSUD Subang membutuhkan waktu yang cukup lama dan baru sampai sekitar pukul 21.00 WIB.

Setelah itu pasien langsung dibawa ke ruang IGD.

"Di ruang IGD, pasien mendapat perawatan sebentar, kemudian langsung dibawa ke ruang PONEK (Ruangan Khusus Ibu Melahirkan)," ucapnya.

"Namun sayang, sesampai di ruang PONEK, perawat malah ngomong ruangan PONEK penuh dan ICU juga penuh dan silakan bawa pasien ke rumah sakit yang lain, tanpa ada pemeriksaan dari pihak perawat di ruang tersebut," imbuhnya.

Euis yang mendampingi Kurnaesih pun berusaha untuk meminta pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan terhadap pasien.

Sebab, kondisi kritis mau melahirkan.

"Saya mencoba memohon agar dilakukan pemeriksaan kesehatan pasien dulu kepada perawat, agar kami tahu keadaan pasien bagaimana jika harus dilarikan ke rumah sakit yang lain."

"Namun permohonan tersebut diabaikan pihak perawat seolah-olah tidak peduli kepada pasien," tandasnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved