Berita Otomotif Terkini

Daihatsu Zebra Bodytech 1995 'Kakek Sugiono': Tetap Perkasa Libas Jalanan

Ginanjar Fauz menyematkan nama "Kakek Sugiono" pada mobil kesayangan miliknya yakni Daihatsu Zebra Bodytech lansiran 1995.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Daihatsu Zebra Bodytech tahun 1995 milik Ginanjar Gauz. 

TRIBUNJOGJA.COM - Di Indonesia, sosok "Kakek Sugiono" cukup terkenal sebagai aktor film dewasa asal Jepang.

Nama aslinya adalah Shigeo Tokuda.

Dijuluki dengan sebutan "kakek" karena usia Tokuda yang memang sudah cukup tua, yaitu 88 tahun.

Terinspirasi dari sang aktor, Ginanjar Fauz pehobi otomotif, menyematkan nama "Kakek Sugiono" pada mobil kesayangan miliknya yakni Daihatsu Zebra Bodytech lansiran 1995.

"Teman-teman memanggil saya itu Agi dan karena kebetulan saya menggemari film-film Jepang. Lantaran teman-teman saya itu cukup usil, nama panggilan tersebut lantas diplesetkan menjadi Agiono," ujar Ginanjar Fauz kepada Gaspol 52 Tribun Jogja beberapa waktu lalu.

"Nah akhirnya tercetus ide untuk menyematkan nama Kakek Sugiono ini ke Daihatsu Zebra Bodytech tahun 1995 ini. Kakek Sugiono ini kan sudah tua tapi masih kuat, nah demikian juga dengan mobil ini. Meski ini mobil yang relatif tua usianya, tapi masih perkasa untuk melibas jalanan dan sudah teruji ketika saya gunakan untuk perjalanan jarak jauh," tambahnya.

Ginanjar menceritakan, salah satu mobil minibus legendaris di Indonesia ini baru didapatkan pada awal 2021 silam.

Baca juga: Daihatsu YRV, Si Mungil yang Jarang Ditemui di Jalanan

Butuh waktu yang cukup panjang dalam proses perburuan mobil incaran dan akhirnya ia dapat di Salatiga, Jawa Tengah.

Ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi Ginanjar meminang Daihatsu Zebra Bodytech ini.

Selain mencari mobil yang dapat menunjang pekerjaannya sebagai pedagang, ia pun terinspirasi dari film-film Jepang tahun 90-an.

"Sekaligus nostalgia juga, ayah saya almarhum dulu pernah punya Daihatsu Zebra juga tapi dengan tipe yang berbeda," ujar dia.

Menilik sejarahnya, varian pintu geser atau yang biasa disebut sliding door dari Daihatsu Zebra karoseri Astrea ini pertama kali muncul tahun 1993.

Ciri khasnya yaitu jendela pintu tengah memakai model naik turun engkol, jendela samping belakang masih model tip top.

Kemudian, pintu tengah sliding ada dua di sisi kanan dan kiri.

Pada tahun 1994, Zebra mendapatkan facelift terakhirnya dengan model lampu depan sipit tertutup cover mika buram.

Selebihnya, tidak ada perbedaan berarti dibandingkan dengan Bodytech tahun 1993.

Model ini dijual sampai sekitar Januari 1995 ketika Zebra Espass yang karoserinya mengambil konsep yang serupa dengan Bodytech.

Adapun saat pertama kali membeli mobil ini, Ginanjar mengatakan bahwa kondisinya catnya memang cukup kusam lantaran oleh pemilik sebelumnya jarang digunakan alias lama dongkrok.

Kendati demikian, yang menurutnya jadi nilai lebih ialah kondisi interiornya yang masih utuh, termasuk bagian joknya.

Cukup banyak perombakan yang harus Ginanjar lakukan pada Daihatsu Zebra Bodytech miliknya, agar tampilannya cantik dipandang.

Satu di antaranya ialah mengganti velg menggunakan velg copotan Peugeot yang ternyata Plug and Play alias bisa langsung dipasangkan tanpa melakukan ubahan.

Agar nuansa Jepang-nya lebih kental, Ginanjar menggunakan kaca film dengan kegelapan 20 persen saja.

Sekadar informasi, hampir semua pengguna mobol pribadi di Jepang tak menggunakan kaca film pada bagian depannya, ini sangat bertolak belakang dengan kultur di Indonesia yang justru saling berlomba menggelapkan kaca film dengan beragam alasan.

Usut punya usut, ternyata memang hal tersebut sudah menjadi regulasi bagi setiap pemilik mobil di Jepang. Alasannya pun cukup klasik, yakni terkait masalah keamanan.

Selain itu, Ginanjar juga menambahkan decal di sisi kiri dan kanan body mobilnya sehingga nuansa ala Jepang-nya kian kentara.

Lantaran penampilan yang begitu unik, selama di jalan Ginanjar dan Zebra-nya sering jadi pusat perhatian.

Bahkan, tak sedikit pula yang tertarik dan mengajukan tawaran.

"Ke depan ada rencana untuk mengubah interior Daihatsu Zebra Bodytech menjadi ala campervan, tapi sekarang masih memikirkan konsepnya agar tampilannya berbeda. Rencana juga akan menambahkan roof rack kayu yang saya kustom sendiri," ujarnya.

Baca juga: Suzuki Katana GX 1993 itu Dinamai Kyai Kanjeng Kartono, Jip Compact Warisan Keluarga

Perawatan Mudah dan Murah

Perawatan mobil tua sering dianggap merepotkan, terutama karena onderdil yang sudah langka di pasaran.

Namun hal tersebut ditepis Ginanjar, yang mengaku selama merawat Daihatsu Zebra Bodytech tak menemui kendala berarti.

"Alhamdulillah untuk perawatan relatif muda, kalau pun mengalami trouble masih bisa saya atasi," ujar Ginanjar.

Tak ada perombakan signifikan yang dilakukan Ginanjar pada dapur pacu mobil kesayangannya, yang sudah ia bawa roadtrip hingga Jawa Barat ini.

"Kalau sparepart masih melimpah ya, harganya pun hampir sama dengan harga sparepart motor. Kalau cari sparepart copotan pun masih banyak yang menjual," kata dia.

Ginanjar pun membagikan trik dan tips bagi pehobi awam yang tertarik merawat mobil tahun 90-an.

"Mobil tua bisa dilihat dari interiornya, kalau masih original kemungkinan besar lainnya masih bagus. Tandanya pemiliknya merawat dengan baik mobilnya. Kalau pun kotor itu wajar, tapi yang penting kondisinya masih utuh," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved