Wonderful Riau Island
Jelajahi Kekayaan Kepri, Yuk Jalan-jalan ke Kampung Wisata Panglong, Mengenal Orang Suku Laut
Buat Tribunners yang ingin menjelajah keindahan dan menilik sejarah Indonesia tak ada salahnya mencoba mengunjungi tempat satu ini loh.
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
TRIBUNJOGJA.COM - Berwisata tak melulu mencari tempat mewah ataupun memburu keindahan saja.
Anda juga bisa melihat ragam suku Indonesia yang meninggalkan sejarah peradaban dalam negeri.
Jika Anda mengunjungi Kepulauan Riau, tak ada salahnya mencoba menjelajah ke desa-desa seperti Kampung Wisata Panglong.
Di Kampung Wisata Panglong ini, Tribunners bisa melihat aktivitas masyarakat lokal yang disebut sebagai Suku Laut.
Hampir seluruh masyarakat yang tinggal di Kampung Wisata Panglong ini adalah orang-orang suku asli yang masih mempertahankan hidup dengan mengandalkan alam sekitar.
Buat Tribunners yang ingin menjelajah keindahan dan menilik sejarah Indonesia tak ada salahnya mencoba mengunjungi tempat satu ini loh.
Dikutip Tribunjogja.com dari laman TribunBatam.id, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Raja Heri Mokhrizal mengatakan, banyak destinasi wisata di Bintan yang dapat dikunjungi wisatawan.
Tak hanya dari alamnya, termasuk juga kuliner, sejarah dan lainnya.
"Kalau bosan dengan suasana perkotaan, dan ingin melihat suasana perkampungan dengan peninggalan sejarahnya, bisa datang ke Kampung Wisata Panglong," ujar Heri.
Ia menambahkan, Kampung Wisata Panglong punya jejak peninggalan orang-orang di masa lampau berupa dapur arang.

"Jadi kalau datang ke Kampung Wisata Panglong, bisa dilihatlah dapur arang itu. Saat ini kampung di Bintan itu masih dihuni orang Suku Laut," terangnya.
Nah, di sana Anda bisa menelusuri jejak sejarah kehidupan di masa lalu sambil mengabadikan momen dengan latar belakang sisa-sisa peninggalan kehidupan masa lalu antara lain dapur arang, sampan Suku Laut dan lain-lain.
Baca juga: INI 3 Tempat Wisata Instagramable di Kepri, Cocok buat Swafoto dan Update Medsos
Tenang saja, seiring perkembangan zaman, warga lokal mulai terbuka pada dunia luar.
Namun, Anda harus menjaga cara berpakaian dan bertutur kata. Jangan asal merisak atau berkata buruk.
Sebab, Anda berhadapan dengan orang-orang yang masih menjunjung tinggi sopan santun dan tata krama yang merupakan kearifan lokal mereka.
Nantinya, saat mengunjungi Kampug Wisata Panglong, Tribunners akan melihat beberapa bangunan yang tersusun dari batu merah dan berbentuk seperti kubah.
Bangunan itu sering disebut sebagai Dapur Arang.
Dapur Arang itu merupakan bangunan peninggalan sejarah daru Suku Laut di masa lampau.
Zaman dahulu, orang-orang Suku Laut sejak dahulu menggantungkan hidupnya pada hasil laut. Mereka mencari ikan dengan alat-alat tradisional.
Selain itu, mereka juga mencari nafkah dengan memanfaatkan kekayaan alam yang ada di darat.
Pohon-pohon bakau yang sudah mengering akan dibakar sampai menjadi arang.
Arang-arang tersebut kemudian dijual bahkan sampai ke Singapura dan Malaysia.
Baca juga: Rekomendasi Glamping Murah di Bintan Kepri, Cuma Rp 250 Ribu per Malam Termasuk Sarapan Gaes
Di sinilah, Anda bisa menemukan alasan, mengapa ada beberapa Dapur Arang ada di Kampung Wisata Panglong.
Orang-orang Suku Laut harus membangun Dapur Arang agar mereka bisa menghasilkan arang dalam jumlah yang banyak hanya dengan sekali membakar.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, usaha tersebut berdampak juga pada keseimbangan lingkungan.
Pemerintah menilai, usaha memperjualbelikan arang dalam jumlah banyak akan berdampak pada pemusnahan habitat pohon bakau.
Oleh karena itu, pemerintah kemudian melarang upaya membakar bakau untuk menghasilkan arang.
Mulai saat itu, warga lokal pun meninggalkan Dapur Arang tersebut begitu saja dan mencari mata pencaharian yang lain.
Kini, Dapur Arang itu dibiarkan begitu saja oleh warga setempat.
Hanya ada beberapa saja yang sengaja dipugar lebih baik agar bangunan bisa bertahan lebih lama.
Hal ini dilakukan untuk mempertahankan peninggalan sejarah masa lalu itu.
Seperti yang dilansir Tribunjogja.com dari akun Instagram resmi Kemdikbud, Suku Laut atau Suku Sampan sering disebut sebagai Orang Laut.
Mereka merupakan suku yang tinggal di wilayah perairan Kelulauan Riau.
Lalu, kenapa mereka disebut Orang Laut?
Baca juga: INILAH 4 Ikon Baru Wisata di Kepri yang Tak Boleh Dilewatkan, Murah Meriah Tak Bikin Kantong Bolong
Suku Laut atau Suku Sampan ini sering melakukan aktivitas dan kegiatannya di dekat laut.
Ia memfungsikan perahu atau sampan yang beratapkan sebuah kajang sebagai rumah mereka.
Mereka hidup berpindah dari pulau ke pulau hingga muara sungai (nomaden).
Hingga saat ini, mereka yang dahulu menganut kepercayaan tradisional, perlahan-lahan mengenal agama yang umumnya dianut kebanyakan orang saat ini.
Hal tersebut ditandai dengan adanya bangunan gereja dan masjid yang ada di kampung ini.
Jadi, wisatawan yang datang berkunjung ke sini bisa memanfaatkan kedua rumah ibadah itu untuk berdoa dan beribadah.
Anda juga tidak perlu khawatir dengan fasilitas umum untuk mandi, cuci dan kakus.
Sebab, pemerintah juga sudah memberi perhatian pada destinasi wisata kampung ini dengan membangun semua fasilitas yang dibutuhkan wisatawan.
Soal urusan kampung tengah pun tidak usah Anda cemaskan. Sebab, beberapa pedagang lokal siap melayani Anda dengan kuliner-kuliner khas dari daerah tersebut.
Bagi Tribunners yang tertarik ingin pergi melihat ragam Nusantara, tak ada salahnya mengunjungi Kampung Wisata Panglong ini.
Kampung ini terletak di Desa Berakit, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Untuk bisa mencapai lokasi ini, Anda bisa menempuh perjalanan dari Kota Tanjungpinang maupun Tanjunguban menuju ke Pantai Trikora Bintan.
Nah, di ujung dari deretan Pantai Trikora ada Desa Berakit. Di sana anda akan menemukan Kampung Wisata Panglong tersebut.
Jarak dari Desa Berakit ke Kampung Wisata Panglong sekitar 200 meter saja.
Bagi Anda yang ingin menjelajah kekayaan Nusantara, Kampung Wisata Panglong di Kepri ini bisa menjadi jawaban destinasi wisata sejarah yang sayang untuk dilewatkan.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )
destinasi wisata Kepulauan Riau
Wonderful Riau Island
Pariwisata Riau
Dapur Arang
Suku Laut
Kepribadian
Dinas Pariwisata Kepri
Raja Heri Mokhrizal
Bintan
Mengungkap Ritual Bakar Tongkang di Batam: Sejarah, Makna, dan Pesona Tradisi Tionghoa |
![]() |
---|
Spesial Border Treatment untuk Kepri Diharapkan Gairahkan Kunjungan Wisatawan Mancanegara |
![]() |
---|
Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau Bahas Kerjasama Berbagai Bidang Bersama Konsul Malaysia |
![]() |
---|
Sejarah Benteng Bukit Kursi di Pulau Penyengat Kepri Dulu Sentral Pertahanan Kini Jadi Tempat Wisata |
![]() |
---|
4 Rekomendasi Camilan Lezat Oleh-oleh Khas Batam Kepulauan Riau Ada Kue dan Keripik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.