Berita Pendidikan Hari Ini
MamaConga Bercerita, Kisah Alumni UGM Senior Berbagi Rasa
Anggota MamaConga semuanya telah menyelesaikan tugas profesi maupun berbagai kegiatan di luar bidang profesi yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Usia hanyalah angka, tetapi karya harus selalu dijaga.
Mungkin itu lah yang menjadi prinsip grup MamaConga. Perkumpulan itu merupakan singkatan Mahasiswa Compleks Ngasem yang berisi mahasiswa Universitas Gadjah Mada ( UGM ) angkatan awal.
Isi dari komunitas itu adalah mereka yang pernah kuliah dan praktikum di Kompleks Mangkubumen, Yogyakarta , terdiri dari mahasiswa Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Farmasi, Fakultas Biologi dan Fakultas Pertanian.
Selama puluhan tahun, fakultas-fakultas tersebut berada di Complex Ngasem atas kemurahan hati Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Kemudian, Fakultas Pertanian pindah dan menjadi fakultas paling awal yang menempati Kompleks Sekip Bulaksumur di tahun 1957.
Baca juga: UGM Buka 91 Prodi untuk Penerimaan Mahasiswa Baru 2023
Selanjutnya, Fakultas Farmasi pindah ke Kampus Karang Malang pada tahun 1968 dan pindah kembali ke Kampus Sekip Bulaksumur pada 1973.
Baru kemudian, Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Biologi pindah di tahun 1970 dan Fakultas Kedokteran pada 1978.
Sudah malang melintang di dunia profesional, kini mereka kembali berkarya dengan mengolah rasa dan dituangkan ke dalam bentuk buku.
Buku itu pun sudah diluncurkan pada Jumat 10 Februari 2022 lalu dengan judul ‘MamaConga Berpuisi’.
Buku berisi puisi-puisi karya alumni ini merupakan buku kedua yang diterbitkan MamaConga, setelah buku berjudul 'MamaConga Bercerita'.
“Tidak, di sini tidak ada siapa ketuanya, semua boleh menulis buku itu untuk mengolah rasa kami. Yang biasanya jadi dokter, kini bisa menulis, agar kami terus bergerak dan menghindari kepikunan,” ucap Koordinator WhatsApp Group MamaConga, Ki Dr Budiono Santoso Setradjaja Ph.D Sp.FK, Rabu (22/2/2023).
Dia mengatakan, komunitas itu memang terbentuk dari WhatsApp Group yang dibuat pada November 2021.
Sampai saat ini para anggota WAG MC lebih kurang sebanyak 60 orang rentang usia 65-90 tahun, tersebar terbanyak di pulau Jawa.
Alumni tertua merupakan angkatan tahun 1960-awal, yakni Prof. Dr. dr. Suwito Sp.THT, Prof. Dr. dr Sunarto Sp.THT dan Prof. dr. Yati Sunarto Sp.A.
Catatan Pakar UGM tentang Makan Bergizi Gratis Budget Rp 10 Ribu: Masaknya Dekat Sekolah |
![]() |
---|
PMB PTKIN 2025 Mulai Dibuka, Diikuti 59 Kampus termasuk UIN Sunan Kalijaga |
![]() |
---|
Guru Besar UGM Raih Penghargaan dari Pemerintah Prancis |
![]() |
---|
Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Siswa SD Muhammadiyah Suronatan Antusias |
![]() |
---|
Disdik Sleman Gelar Festival Komunitas Belajar 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.