Puluhan Tanggul di Aliran Sungai Dengkeng Klaten Rawan Jebol

Tanggul sungai tersebut tersebar di beberapa kecamatan mulai dari Gantiwarno hingga Kecamatan Juwiring.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ ALMURFI SYOFYAN
Sejumlah warga saat menunjukkan tanggul Sungai Dengkeng yang jebol di Desa Talang, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Selasa (15/11/2022) lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Puluhan titik tanggul di aliran Sungai Dengkeng yang ada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dalam kondisi kritis atau rawan jebol.

Tanggul sungai tersebut tersebar di beberapa kecamatan mulai dari Gantiwarno hingga Kecamatan Juwiring.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Klaten, Harjaka, mengatakan kondisi tanggul kritis dan rawan jebol itu berada di 20 titik.

"Kalau 20 titik ada, itu tersebar mulai dari Gantiwarno sampai Serenan (Kecamatan Juwiring)," ujarnya pada TribunJogja.com, di Desa Bener, Kecamatan Wonosari, Jumat (17/2/2023).

Ia mengatakan, upaya dari pihaknya untuk mengatasi tanggul yang dalam kondisi rawan jebol itu, yakni dengan menyiapkan logistik seperti brojong kawat, karung plastik dan batu.

"Ini 20 titik itu, merupakan tanggul tanah, yang sangat risiko kritis di wilayah Pasar Gempol, Kadilanggon (Kecamatan Wedi). Antisipasi kami siapkan bahan banjiran," imbuhnya.

Kemudian, kata dia, dalam beberapa waktu terakhir ini, pihaknya juga mendapat laporan jika pintu air di lima titik di Klaten hilang.

Hilangnya pintu air itu, diduga dicuri orang tak bertanggung jawab.

"Lima titik itu vital, yang namanya pintu air itu vital karena untuk pertanian, pengendalian air dan dimanfaatkan oleh orang banyak juga," imbuhnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala DPUPR Klaten, Suryanto, mengatakan pintu air yang hilang tersebut bukan hilang semuanya, namun hilang sebagian seperti drat atau daun pintu.

Ia memastikan, pada tahun 2023 sudah dianggarkan perbaikan pintu air di sejumlah titik yang dirasa cukup vital.

"Kita ada penanganan, walau tidak semua tapi yang kira-kira krusial kita tangani tahun ini, kalau anggaran cukup besar," ucapnya.

Suryanto mengimbau warga yang berada di sekitar pintu air dan tanggul sungai untuk sama-sama menjaga area itu.

"Kalau ada yang mencurigakan bisa konfirmasi atau laporan ke pihak terkait, karena yang kemarin ini hilang itu saat banjir kemarin," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved