Proyek Pengadaan Teknologi Pengolahan Sampah TPA Regional Piyungan Masuk Tahap Lelang Terbuka

Pemda DIY bersama PT PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) tengah melaksanakan penjajakan minat pasar atau market sounding

TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari
Zona A TPA Piyungan 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Proyek pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Regional Piyungan di Kabupaten Bantul melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) memasuki babak baru.

Pemda DIY bersama PT PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) tengah melaksanakan penjajakan minat pasar atau market sounding proyek KPBU TPA Regional Piyungan untuk menggaet investor swasta.

Seperti diketahui, usia TPA Regional Piyungan diprediksi hanya dapat bertahan dalam beberapa tahun ke depan karena kondisinya yang sudah overload.

Karenanya, pemerintah perlu mencari investor yang sanggup mengelola TPA dengan teknologi moderen.

"Proyek ini rencananya akan menggunakan skema DBFOMT (Design Build Finance Operate Maintain Transfer ) dengan periode KPBU selama 21,5 tahun  dengan rincian 1,5 tahun masa konstruksi dan 20 tahun masa operasi," kata Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, Minggu (19/2/2023).

Aji mengatakan, market sounding bertujuan untuk mempromosikan proyek peluang investasi bidang infrastruktur serta mendapatkan masukan dari investor terhadap bentuk kerjasama yang ditawarkan.

Beberapa hal yang dijajakan adalah terkait penawaran pengembalian investasi.

"Termasuk aspek bankability dari sudut pandang tender potensial, indikasi besaran pinjaman, jangka waktu, dan manajemen risiko," sambungnya.

Selama proses KPBU dan lelang terbuka berlangsung, Pemda DIY telah menyiapkan zona transisi tempat pembuangan sampah yang lokasinya tak berada jauh dari TPA Regional Piyungan. 

Lahan seluas 2,1 hektar tersebut digunakan jika dua zona pembuangan di TPA Regional Piyungan sudah penuh.

"Itu merupakan solusi jangka pendeknya jika TPA Piyungan sudah penuh. Jangka panjangnya kita menggunakan skema KPBU untuk mengadakan teknologi pengolahan sampah," paparnya.

Aji pun berharap agar TPA Regional Piyungan dapat dikelola dengan metode pengolahan sampah berwawasan lingkungan.

Sebab selama ini, TPA tersebut masih memanfaatkan metode sanitary landfill yakni sistem pengelolaan sampah yang mengembangkan lahan cekungan.

Metode itu memakan lahan yang begitu luas serta cenderung tidak ramah terhadap lingkungan sekitar.

"Dengan kerjasama yang tidak hanya melibatkan kami selalu PJPK dengan badan usaha, akan tetapi kerja sama seluruh masyarakat bersama Pemerintah kabupaten dan kota yang sampahnya ditampu TPA Piyungan," katanya.

Direktur Utama PT PII, Wahid Sutopo mengatakan, pihaknya mendapat kepercayaan dan penugasan dari Kementerian Keuangan, serta Pemda DIY untuk mendampingi pelaksanaan penyiapan dan proses transaksi pada proyek TPAS Regional Piyungan.

Proyek ini akan berlokasi di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul.

"Melalui skema Project Development Facility yang merupakan mandat dari Kemenkeu, kami berkomitmen untuk melaksanakan pendampingan pada setiap tahapan proses, yang mencakup kajian pra studi kelayakan, proses transaksi untuk pemilihan badan usaha, pelaksanaan hingga perolehan pembiayaan pada proyek ini," kata Wahid.

Pihaknya sendiri telah melaksanakan tahap awal dalam menyusun kajian pra studi kelayakan dan rekomendasi terkait pilihan teknologi persampahan, serta sistem pengelolaan sampah terpadu yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Kajian tersebut juga mempertimbangkan kesesuaian dan kebutuhan. Baik dari sisi regulasi, kondisi fisik lingkungan, kapasitas fiskal dari pemerintah, serta dari komunitas masyarakat di sekitar lokasi.

"Saat ini kami mempersiapkan tahap berikutnya untuk mempersiapkan proses transaksi atau pelelangan yang dilaksanakan secara terbuka," lanjut Wahid.

Pelelangan terbuka ini dilakukan nantinya dengan harapan mendapatkan mitra badan usaha yang tepat.

Dengan begitu, nantinya dapat dipenuhi pemenuhan pembiayaan yang dapat membantu pelaksanaan proyek.

"Diharapkan akan banyak calon investor yang tertarik untuk berpartisipasi dalam proyek ini sehingga dapat segera terlaksana," kata Wahid. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved