Bantuan Minyak Goreng Subsidi Belum Sentuh Semua Pedagang di Pasar Muntilan Magelang

Kabupaten Magelang hanya mendapatkan dropping minyak goreng  subsidi sebanyak 240 karton atau setara 2880 liter, yang harus didistribusikan ke 3 pasar

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Pemkab Magelang saat melakukan dropping minyak goreng subsidi di Pasar Muntilan, pada Jumat (17/02/2023) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM,MAGELANG - Pedagang di Pasar Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengeluhkan soal pembagian minyak goreng subsidi yang belum menyentuh seluruh pedagang.

Satu di antaranya dirasakan oleh Titin (62), pedagang sembako di Pasar Muntilan.

Ia menyampaikan keluhannya secara langsung kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang saat dropping bantuan minyak subdisi, pada Jumat (17/02/2023).

"Di sini kan, bakulnya (penjual) banyak. Ini, kok yang dapat beberapa saja, di blok itu-itu terus. Ya, seharusnya diratakan, kalaupun disuruh beli ya nggak masalah,"ujarnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Bidang Perdagangan pada Disdagkop UKM Kabupaten Magelang, Pantjaraningtyas Putranto, mengatakan, minyak goreng subsidi berasal dari DMO (Domestic Market Obligation) yang disalurkan melalui CV Pelita Hati.

Di mana, Kabupaten Magelang hanya mendapatkan dropping minyak goreng  subsidi sebanyak 240 karton atau setara 2880 liter, yang harus didistribusikan ke tiga pasar pantauan yaitu Pasar Muntilan, Salaman dan Grabag. 

"Sehingga, stoknya terbatas tidak semua pedagang bisa mendapatkan. Masing-masing pasar pantauan yang mendapatkan minyak goreng subsidi hanya 10 toko dengan dengan 1 toko mendapatkan 7 karton,"ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya pun sudah mengirimkan surat kepada Kemendag agar kuota minyak goreng subsidi bisa ditambah.

Apalagi, dilaporkan di kelangkaan minyak goreng subsidi terjadi sejak dua bulan lalu. Tidak hanya di pasar pantauan namun juga di pasar lainnya.

"Kemarin bersurat kepada Kemendag  minta ditambah, jangan hanya 240 karton. Kami minta 750 karton agar setiap pasar pantauan tidak hanya 10 toko. Namun, kembali lagi itu kan tergantung stok yang diberikan kepada kami, yang penting sudah bersurat. Mudah-mudahan dapat respon positif dari pusat,"ujarnya.

Dipilihnya tiga dari 17 pasar yang ada di Kabupaten Magelang, kata dia, karena Pasar Muntilan, Salaman dan Grabag merupakan pasar dengan mobilitas yang cukup tinggi.

"Di tiga pasar ini kan jumlah pedagangnya lebih besar dan pembelinya juga besar. Jadi, di sisi lain diharapkan bisa meratakan, dan lebih efektif,"terangnya

Ia melanjutkan, dengan didroppingnya minyak goreng subsidi diharapkan bisa menstabilkan harga.

Dan pedagang pun diimbau agar menjual sesuai dengan HET-nya yang sudah ditetapkan.

"Untuk minyak subsidi HETnya yakni Rp14 ribu per liter. Sedangkan, minyak goreng reguler saat ini diharga Rp17 ribu per liter. Dan, kami juga minta pedagang agar membatasi pembelian minyak subsidi yakni pembeli hanya bisa membeli maksimal 2 liter per hari. Tidak harus harus menunjukkan KTP, namun diawasi saja. Nantinya,kami juga akan terus melakukan operasi pasar ,"urainya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved