Penyebab Curah Hujan Tinggi Turun di Wilayah Jogja, Sleman, Bantul, Kulon Progo

BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta, prospek cuaca ekstrem selama tiga hari ke depan pada Kamis-Sabtu

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
AFP
Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta, prospek cuaca ekstrem bakal terjadi selama tiga hari ke depan pada Kamis-Sabtu (16-18/2/2023). 

Tribunjogja.com Yogyakarta - Potensi cuaca ekstrem diprediksi melanda wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Gunungkidul bagian utara dan tengah, pada Kamis (16/2/2023)

Sedangkan pada Jumat (17/2/2023) potensi cuaca ekstrem terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Gunungkidul bagian utara.

Serta potensi cuaca ekstrem pada Sabtu (18/2/2023) terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo bagian utara, Kabupaten Bantul bagian utara dan Kabupaten Gunungkidul bagian Utara.

Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta, prospek cuaca ekstrem selama tiga hari ke depan pada Kamis-Sabtu (16-18/2/2023).

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, menyampaikan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, gelombang atmosfer Rossby aktif di wilayah Jawa bagian barat yang berkontribusi terhadap pembentukan awan di wilayah sekitarnya.

Indeks SOI bernilai +13.3 yang menunjukkan terdapat suplai uap air bergerak dari Pasifik Timur ke Pasifik Barat, dengan nilai Indeks ENSO di NINO 3.4 sebesar -0.50 sehingga signifikan terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia.

"Kondisi tersebut juga didukung dengan adanya Sirkulasi Siklonik di Selatan Jawa yang membentuk belokan angin dan konvergensi (pertemuan massa udara) di wilayah Sumsel, Jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT, sehingga memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DI Yogyakarta," urainya melalui keterangan resminya, Rabu (15/2/2023).

Profil vertikal kelembapan udara yang relatif cukup tinggi mencapai lebih besar dari 70 pesen dan labilitas lokal pada siang hari yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah DIY.

"Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG DIY memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 16 – 18 Februari 2023," jelas Warjono.

Sedangkan Prakiraan tinggi gelombang laut di Perairan Selatan Yogyakarta adalah 2.5 – 4 meter.

Gelombang tersebut masuk dalam kategori tinggi.

"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," pesan Warjono. (Tribunjogja.com/Nei)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved