Politik Global
Bakal Tinggalkan Barat, Arab Saudi Minat Gabung Blok Ekonomi BRICS
Arab Saudi berminat gabung BRICS, blok ekonomi baru terdiri Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Arab Saudi juga tertarik gabung SCO.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Kerajaan kaya minyak itu berusaha memperdalam hubungannya dengan mitra dagang penting, termasuk China.
Kesiapan untuk pembicaraan tentang masalah yang diungkapkan oleh Riyadh mungkin menandakan eksportir minyak terbesar dunia itu terbuka untuk melakukan diversifikasi dari dolar AS setelah puluhan tahun menetapkan harga ekspor minyak mentah dalam mata uang AS.
Riyal, mata uang nasional Saudi, juga telah dipatok ke greenback. Kecenderungan pergeseran ke mata uang nasional yang baru-baru ini diamati di antara peserta utama dalam rantai perdagangan global sebagian disebabkan oleh kebijakan sanksi sekunder yang dikejar Washington.
Awalnya, langkah-langkah untuk membuang mata uang AS dalam perdagangan, khususnya di sektor energi, diintensifkan setelah sanksi besar-besaran negara-negara barat terhadap Rusia.
Rusia ini salah satu produsen dan pengekspor energi utama dunia.
Tatanan energi global sedang dibentuk kembali karena hubungan energi yang semakin dalam antara China dan Timur Tengah menandakan kebangkitan petroyuan.
Analis Credit Suisse, Zoltan Pozsar menyebut dollar AS kini menghadapi penantang kuat.
Menurut Pozsar, China telah meningkatkan pembelian minyak mentah dan gas alam cair (LNG) dari Iran, Venezuela, Rusia, dan beberapa negara Afrika menggunakan mata uang nasionalnya.
Namun, pertemuan Presiden Xi Jinping dengan negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) pada Desember menandai kelahiran petroyuan.
Di KTT tersebut, pemimpin Tiongkok menegaskan Beijing siap melakukan pembelian energi dalam yuan, bukan dolar AS, dengan negara-negara GCC.
“Tiongkok ingin menulis ulang aturan pasar energi global,” kata Pozsar. Langkah mengurangi dolar perdagangan minyak dan gas didukung anggota aliansi BRICS.(Tribunjogja.com/RussiaToday/xna)
Profil Bola Tinubu, Akuntan Lulusan AS, Pernah Jadi Keuangan di ExxonMobil Nigeria |
![]() |
---|
Politikus Senior Bola Tinubu Terpilih Jadi Presiden Nigeria |
![]() |
---|
China Kecam AS soal Asal Usul Virus Corona, Penyelidikan FBI Sudah Dipolitisasi |
![]() |
---|
Sergey Lavrov : Pendaftar BRICS Mencapai 20 Negara di Asia dan Afrika |
![]() |
---|
China Kecam Mentalitas Perang Dingin, Hegemonisme, dan Unilateralisme |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.