ChatGPT

ChatGPT Makin Booming, 10 Pekerjaan Ini Terancam Digantikan AI, Ada Guru, Jurnalis sampai CS

Teknlogi makin canggih, ChatGPT makin booming, 10 pekerjaan ini bisa terancam AI di masa depan nanti. Ada guru, jurnalis, akuntan, CS, dan lain-lain.

DOK. PEXELS/ken tomita
ChatGPT Makin Booming, 10 Pekerjaan Ini Terancam Digantikan AI, Ada Guru, Jurnalis sampai CS 

TRIBUNJOGJA.COM - Sejak diluncurkan 30 November 2022, chatbot milik OpenAI, yakni ChatGPT, menjadi semakin populer dari hari ke hari.

Apa itu ChatGPT?

Tampilan Website ChatGPT
Tampilan Website ChatGPT (DOK. Tangkapan Layar Website ChatGPT)

Seperti diwartakan Tribunjogja.com sebelumnya, ChatGPT adalah chatbot berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan, yang dapat melakukan interaksi percakapan dengan pengguna dalam bentuk teks.

Chatbot ini akan memberikan jawaban ketika pengguna menanyakan sesuatu atau memerintahkan sesuatu. Jawaban akan diberikan dalam bentuk teks.

ChatGPT ibarat asisten pribadi yang bisa mengerjakan apa saja bagi pengguna.

Penjelasan tentang apa itu ChatGPT  bisa Anda akses di sini.

Hadirnya teknologi baru yang lebih canggih, lebih mudah digunakan, dan lebih memuaskan ini bisa saja mengancam berbagai pekerjaan manusia.

Bukan hanya pekerja pabrik atau pramusaji yang bisa dengan mudah digantikan robot, tapi pekerjaan seperti guru, jurnalis, CS atau customer service, hingga desainer grafis, berpotensi digantikan AI.

Kok bisa begitu?

Berikut daftar pekerjaan yang terancam digantikan AI lengkap dengan penjelasan para ahli, seperti dirangkum Tribunjogja.com dari Business Insider.

1. Guru

Ilustrasi foto guru dan murid, bapak guru sedang mengajar di kelas di sekolah
Ilustrasi foto guru dan murid, bapak guru sedang mengajar di kelas di sekolah (DOK. PEXELS/Yan Krukau)

Siapa sangka, guru masuk dalam daftar pekerjaan yang terancam digantikan AI di masa depan.

Guru-guru di Amerika Serikat tengah khawatir karena banyak siswa memakai ChatGPT untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR).

Guru khawatir, siswa hanya mencontek atau copy-paste teks di ChatGPT saat diminta mengerjakan esai.

Di sisi lain, Pengcheng Shi, Dekan Departemen Komputasi dan Ilmu Informasi di Rochester Institute of Technology, New York, Amerika Serikat (AS) mengatakan, seharusnya guru tidak mengkhawatirkan hal itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved