Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid Agung Jawa Tengah Magelang Berdiri di Atas Lahan 5 Hektare

Proyek pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang dibangun di Magelang menelan lahan seluas 5 Hektare.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
IST
Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah di Mungkid Magelang dibangun di Jalan Soekarno- Hatta Desa Sawitan, Kecamatan Mungkid 

Tribunjogja.com Magelang - Proyek pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang dibangun di Magelang menelan lahan seluas 5 Hektare.

Lokasi Masjid Agung Jawa Tengah Magelang direncanakan dibangun di Jalan Soekarno Hatta, Sawitan, Mungkid, Kabupaten Magelang tepatnya di lokasi Masjid An-Nuur Kota Mungkid saat ini.

Kabupaten Magelang dipilih sebagai lokasi pembangunan MAJT karena mampu menjadi simbol kerukunan antar umat beragama. Nantinya, MAJT diharapkan menjadi pusat moderasi beragama.

"Di sini ada Candi Borobudur, ada kelenteng, gereja juga. Saya berharap masjidnya dapat menjadi pusat moderasi beragama.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat melakukan ground breaking pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Kabupaten Magelang yang berokasi di Jalan Soekarno- Hatta, Desa Sawitan, Kecamatan Mungkid, Magelang, Selasa (31/1/2023).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat melakukan ground breaking pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Kabupaten Magelang yang berokasi di Jalan Soekarno- Hatta, Desa Sawitan, Kecamatan Mungkid, Magelang, Selasa (31/1/2023). (Dok. Istimewa)

"Saya bayangkan tokoh-tokoh agamanya bisa ngobrol karena di bawahnya ada tempat untuk menjadi ruang pertemuan,"ungkap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Selasa (31/1/2023).

Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah ini sempat tertunda selama dua tahun karena pandemi Covid-19.

Ganjar Pranowo, secara tegas mengingatkan agar jangan sampai ada tindakan koruptif dalam proses pembangunan MAJT di Magelang.

Baca juga: Exit Tol Jogja-Bawen Wilayah Magelang di Tidar Utara dan Rejowinangun Utara

"Tidak hanya rumah ibadah ya, tapi semuanya. Jangan dikorupsi dan tadi saya bilang berulang-ulang, apalagi ini rumah ibadah. Itu saya tekankan di awal. Makanya kalau ada yang minta-minta lapor saya," tegas dia.

Kepala Dinas DPUBMCK Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono menyampaikan pembangunan MAJT diinisiasi 2019

"Sudah diinsiasi 2019, memakan lahan lima hektare. Ini kolaborasi Pemprov sediakan 3,2 hektare, Pemkab 1,6 hektare dan Kemenag 0,13 hektare," katanya.

Hanung menambahkan, hasil lelang konstruksi senilai Rp118 miliar.

Sedangkan pembangunan MAJT, ditargetkan akan selesai pada November 2023.

"Luas bangunan 24.866 meter persegi dengan kapasitas jamaah 5000 orang. Terdiri dua lantai, yang bawah Islamic center dan plaza, lantai dua untuk sembahyang," jelasnya.

Proyek MAJT juga didukung CSR yang akan membantu rehab rumah tak layak huni (RTLH) sebanyak 20 unit.

"Kami juga ada dukungan CSR yang akan membangun 20 unit RTLH. Ini satu kepedulian teman-teman dari penyedia jasa. Termasuk jambanisasi dan gorong-gorong di desa," tandasnya. ( Tribunjogja.com/Ndg )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved