Pilpres 2024
Ternyata Prabowo-Anies Pernah Teken Perjanjian, Anies Tak Maju Pilpres Jika Ada Prabowo
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto ternyata pernah membuat perjanjian tertulis dengan Anies Baswedan terkait Pemilihan Presiden atau Pilpres.
Namun meski ikut menandatangani perjanjian itu, Sandiaga tetap enggan membocorkan isinya. Termasuk, saat ditanya apakah benar isi perjanjian tersebut terkait Pilpres, yang mana Anies tidak akan maju apabila ada Prabowo ikut dalam kontestasi Pilpres.
“Nanti bisa ditanyakan kepada yang pegang. Saya rasa lebih etis disampaikan bisa ditanyakan ke pak Fadli atau pak Dasco,” ucapnya.
Janji Tak Telikung Prabowo
Anies sendiri dalam sebuah potongan video yang sempat viral di media sosial pernah menyebut dirinya tak bakal 'menikung' Prabowo Subianto di pilpres.
Potongan video viral itu adalah rekaman wawancara Anies dengan jurnalis Najwa Shihab. Dalam wawancara itu Anies menegaskan, dirinya tak ingin mengkhianati Prabowo.
“Saya tidak ingin menjadi orang-orang yang mengkhianati Pak Prabowo,” ujar Anies kepada Najwa Shihab.
Ia kemudian mengungkapkan, bahwa saat Pilpres silam selesai, dirinya bertemu dengan Prabowo dan menyampaikan dua hal. Yang pertama, tugas yang ia emban dari Ketua Umum Partai Gerindra itu telah selesai.
“Begitu Pilpres selesai, saya bertemu dengan Pak Prabowo. Saya sampaikan, tugas yang telah dititipkan kepada saya untuk di Jakarta, PKS, Gerindra telah saya laksanakan dan Alhamdulillah selesai,” ungkapnya.
Sementara hal kedua yang ia sampaikan ke Prabowo, yakni dirinya berkomitmen tidak akan ‘menikung’ Prabowo dalam proses pencapresan. “Pak Prabowo, saya tidak akan memotong proses pencalonan Pak Prabowo dan proses kampanye Pak Prabowo, dan komitmen itu saya pegang,” tegasnya.
Maka itu, kata Anies, saat ada yang datang memintanya menjadi capres, ia selalu menolak, lantaran tak ingin dicap sebagai pengkhianat Prabowo. “Ketika ada yang mendiskusikan saya sampaikan, selama ada Pak Prabowo, saya tidak mau memikirkan (capres), saya memiliki komitmen dan saya tidak ingin dicatat sebagai pengkhianat,” tuturnya.
Anies pun mengatakan, bahwa dirinya bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta lantaran dipromosikan oleh Prabowo Subianto, Gerindra dan PKS. “Saya ini jadi gubernur DKI Jakarta promotornya itu Pak Prabowo, Gerindra dan PKS. Saya tidak pernah mau meninggalkan, inilah prinsip yang saya pegang,” ucapnya.
Anggap Klaim Sepihak
Terpisah, Wakil Ketua Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem, Hermawi Taslim mengatakan, pernyataan Sandiaga Uno bahwa ada perjanjian antara Prabowo dan Anies adalah klaim sepihak.
"Ini pernyataan sepihak dan NasDem, enggak ada urusan dan kaitan dengan semuanya itu," kata Hermawi saat dikonfirmasi, Senin (30/1/2023).
Hermawi menuturkan, pihaknya memutuskan mendukung Anies sebagai calon presiden (capres) lantaran sesuai kriteria Partai NasDem. "Yang pasti Anies masuk dalam kriteria NasDem, lalu NasDem menetapkan Anies," ucapnya.
Karena itu, ia menyarankan agar soal janji Prabowo dan Anies soal Pilpres tersebut ditanyakan ke Sandiaga. "Sebaiknya tanya aja sama Sandi, kami enggak ada tahu dan tidak mau terlibat di situ," ungkapnya. (tribun network)
Anies
Anies Baswedan
Partai Nasdem
Nasdem
Pilpres 2024
Pemilu
Prabowo
Prabowo Subianto
Tribunjogja.com
Tribun Jogja
Tribunnews
Berita Tribun Jogja Hari Ini
Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, Relawan Rejo Semut Ireng DIY Gelar Grebeng Tumpeng di Kulonprogo |
![]() |
---|
Teka-teki Langkah Mahfud MD setelah Gagal di Pilpres 2024: Kita Lihat Lah Ya |
![]() |
---|
Tentang Kekalahan di MK, Mahfud MD : Dongkol, tapi Harus Move On dan Jangan Ribut Lagi |
![]() |
---|
Timnas AMIN Resmi Dibubarkan, Ini Kata Anies Baswedan |
![]() |
---|
Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar Sebut Partainya Dapat Jatah 5 Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.