Pilpres 2024

Ternyata Prabowo-Anies Pernah Teken Perjanjian, Anies Tak Maju Pilpres Jika Ada Prabowo

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto ternyata pernah membuat perjanjian tertulis dengan Anies Baswedan terkait Pemilihan Presiden atau Pilpres.

Editor: Agus Wahyu
Sumber: Instagram @sandiuno
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno bertemu. 

Namun meski ikut menandatangani perjanjian itu, Sandiaga tetap enggan membocorkan isinya. Termasuk, saat ditanya apakah benar isi perjanjian tersebut terkait Pilpres, yang mana Anies tidak akan maju apabila ada Prabowo ikut dalam kontestasi Pilpres.

“Nanti bisa ditanyakan kepada yang pegang. Saya rasa lebih etis disampaikan bisa ditanyakan ke pak Fadli atau pak Dasco,” ucapnya.

Janji Tak Telikung Prabowo
Anies sendiri dalam sebuah potongan video yang sempat viral di media sosial pernah menyebut dirinya tak bakal 'menikung' Prabowo Subianto di pilpres.

Potongan video viral itu adalah rekaman wawancara Anies dengan jurnalis Najwa Shihab. Dalam wawancara itu Anies menegaskan, dirinya tak ingin mengkhianati Prabowo.

“Saya tidak ingin menjadi orang-orang yang mengkhianati Pak Prabowo,” ujar Anies kepada Najwa Shihab.

Ia kemudian mengungkapkan, bahwa saat Pilpres silam selesai, dirinya bertemu dengan Prabowo dan menyampaikan dua hal. Yang pertama, tugas yang ia emban dari Ketua Umum Partai Gerindra itu telah selesai.

“Begitu Pilpres selesai, saya bertemu dengan Pak Prabowo. Saya sampaikan, tugas yang telah dititipkan kepada saya untuk di Jakarta, PKS, Gerindra telah saya laksanakan dan Alhamdulillah selesai,” ungkapnya.

Sementara hal kedua yang ia sampaikan ke Prabowo, yakni dirinya berkomitmen tidak akan ‘menikung’ Prabowo dalam proses pencapresan. “Pak Prabowo, saya tidak akan memotong proses pencalonan Pak Prabowo dan proses kampanye Pak Prabowo, dan komitmen itu saya pegang,” tegasnya.

Maka itu, kata Anies, saat ada yang datang memintanya menjadi capres, ia selalu menolak, lantaran tak ingin dicap sebagai pengkhianat Prabowo. “Ketika ada yang mendiskusikan saya sampaikan, selama ada Pak Prabowo, saya tidak mau memikirkan (capres), saya memiliki komitmen dan saya tidak ingin dicatat sebagai pengkhianat,” tuturnya.

Anies pun mengatakan, bahwa dirinya bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta lantaran dipromosikan oleh Prabowo Subianto, Gerindra dan PKS. “Saya ini jadi gubernur DKI Jakarta promotornya itu Pak Prabowo, Gerindra dan PKS. Saya tidak pernah mau meninggalkan, inilah prinsip yang saya pegang,” ucapnya.

Anggap Klaim Sepihak
Terpisah, Wakil Ketua Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem, Hermawi Taslim mengatakan, pernyataan Sandiaga Uno bahwa ada perjanjian antara Prabowo dan Anies adalah klaim sepihak.

"Ini pernyataan sepihak dan NasDem, enggak ada urusan dan kaitan dengan semuanya itu," kata Hermawi saat dikonfirmasi, Senin (30/1/2023).

Hermawi menuturkan, pihaknya memutuskan mendukung Anies sebagai calon presiden (capres) lantaran sesuai kriteria Partai NasDem. "Yang pasti Anies masuk dalam kriteria NasDem, lalu NasDem menetapkan Anies," ucapnya.

Karena itu, ia menyarankan agar soal janji Prabowo dan Anies soal Pilpres tersebut ditanyakan ke Sandiaga. "Sebaiknya tanya aja sama Sandi, kami enggak ada tahu dan tidak mau terlibat di situ," ungkapnya. (tribun network)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved