Tingkatkan Pasokan Sayur di Sleman, DP3 Sleman Libatkan Kelompok Wanita Tani

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman memastikan harga sayur mayur di Sleman aman.

Produktivitas petani pun masih terjaga. 

Kepala DP3 Kabupaten Sleman , Suparmono mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan petani, hasilnya tidak ada keluhan terkait harga. 

"Kemarin pas diskusi harga dengan temen-temen sayur tidak ada keluhan terkiat harga. Produktivitas juga aman," katanya, Jumat (27/01/2023). 

Menurut laporan di pasar lelang sayur tahun 2022, produktivitas timun baby 723,8 ton, timun biasa 11,5 ton, tomat 30,8 ton, gambas 14,1 ton, kacang panjang 56,7 ton, buncis 22,3 ton, terong 14,5 ton, dan pare 9,7 ton.

Baca juga: Musim Hujan, Kualitas Hasil Panen Cabai di Sleman Menurun

Guna menjaga kestabilan harga, pihaknya mengoptimalkan pasar lelang yang sudah ada embrionya dari sisi pasar.

Sementara untuk menjaga produktivitas, pihaknya bakal memperluas area tanam dengan melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT). 

Ia menyebut ada sekitar  348 KWT di 17 kapanewon di Kabupaten Sleman .

Selain memberdayakan perempuan, KWT juga diharapkan dapat meningkatkan pasokan sayur di wilayah Sleman . 

"Di sisi produksi kami akan perluas areal tanam dengan melibatkan Kelompok Wanita Tani untuk meningkatkan pasokan sayuran di Sleman ," terangnya. 

Pihaknya juga mengajak masyarakat mengoptimalkan lahan pekarangan untuk menanam sayuran.

Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, optimalisasi lahan pekarangan juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. 

"Kami juga mengoptimalkan penyuluh tani untuk mendampingi KWT dan masyarakat," imbuhnya. ( Tribunjogja.com )