Tanggung Jawab Moral Industri Sinetron

Industri sinetron di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat seiring dengan bertambahnya jumlah stasiun televisi swasta di negeri ini.

Editor: ribut raharjo
Instagram @fakta_ikatancinta
Momen Aldebaran pergi meninggalkan Andin ke Amerika Serikat dalam Sinetron Ikatan Cinta 

Prinsip-prinsip dalam etika bisnis seperti jujur, berintegritas, berkomitmen pada kesempurnaan produk dan saling menguntungkan antara produsen dan konsumen, tentu tidak dapat diabaikan begitu saja. Pendapat dan selera pasar tetap harus diperhatikan dengan tetap mengutamakan kualitas sajian.
Kedua , jika kita melihat dari sudut pandang etika komunikasi, maka sajian hiburan yang disiarkan di televisi yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat luas tidak dapat mengesampingkan kaidah moral di dalamnya.

Kebebasan berekspresi sudah barang tentu tidak dapat lepas dari tanggungjawab. Seseorang yang secara jelas menempatkan diri dalam dunia komunikasi masa harus mempertimbangkan tanggungjawabnya melalui dampak tayangan terhadap masyarakat dengan sangat sadar.

Mereka dituntut untuk dapat menjawab kebutuhan masyarakat dengan cara yang peka dan tepat. Tentu saja jawaban “kalau ingin cerita yang sesuai dengan keinginan silakan menjadi produser atau membuat sinetron sendiri”, bukanlah jawaban yang tepat dalam ranah etika komunikasi.

Fenomena munculnya sinetron Ikatan Cinta dengan berbagai macam prestasi yang diraih dan sempat beberapakali menduduki posisi teratas trending di media sosial, saya pahami bukan hanya sekedar aktivitas yang dilakukan oleh penggemar fanatiknya saja, melainkann lebih dari pada itu.

Melalui sinetron Ikatan Cinta saya yakin dapat dijadikan titik balik perkembangan industri sinetron di Indonesia agar dapat Berjaya di negeri sendiri. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved