Film Anak Titipan Setan, Diproduksi di Sleman dan Diangkat dari Kisah Nyata di Tanah Jawa

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Berangkat dari ide ritual pesugihan yang ada di Tanah Jawa, Penulis Film Anak Titipan Setan, Erwin Arnada, berhasil memukau para penonton melalui karya terbarunya.

"Sebenarnya (asal ide) itu (dari) tugas jurnalistik saya tahun 1993-1994. Dulu saya kebagian menulis klenik dan mistis di Indonesia. Saya kebagian di Jawa dan Bali," jelas Erwin kepada wartawan seusai pemutaran Anak Titipan Setan di XXI Empire Jogja City Mall, Sabtu (14/1/2023).

Saat itu, ia pun mengunjungi Solo dan Madiun.

Namun, beberapa orang di sana kerap menceritakan mengenai fenomena Jaran Penoleh yang menjadi satu di antara ritual pesugihan.

"Itu adalah ritual pesugihan yang nggak populer, nggak seperti tuyul dan babi ngepet karena tumbalnya berat," ujarnya.

Film bergenre horor itu, ternyata diproduksi di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya berada di Kapanewon Minggir, Kabupaten Sleman pada 2022 lalu.

"Syuting kami cuma 17 hari dan full 70 persen di Rumah Tua yang ada di Minggir itu. Pertama saya mau syuting di Hutan Universitas Gadjah Mada, sudah dua kali ke sana. Tapi secara akomodasi susah dan begitu saya ingat bahwa kami punya tim dan pemain anak-anak, saya rasa kurang memungkinkan untuk ke sana," papar Erwin.

Ia pun sempat melakukan survei lokasi hingga literal selama dua bulan atau pada Februari-April 2022.

Artinya, cerita yang Erwin buat tak lain merupakan kisah nyata.

"Jadi survei literal itu, untuk bahasa ada konsultannya. Kira-kira cerita Jaran Penoleh yang asli seperti apa," tutur dia.

Film yang diperankan oleh Gisella Anastasia sebagai Putri, Ingrid Widjanarko sebagai Eyang Susana dan Annisa Hertami sebagai Sari itu, merupakan hasil kolaborasi antara Jaman Studio, Maxstream, MediaHub, dan Perum Produksi Film Negara (PFN).

Dalam kesempatan itu, aktris Gisella Anastasia mengaku bahwa Anak Titipan Setan menjadi film horor pertama yang dibintanginya.

"Begitu dapet kesempatan main film itu langsung mau, karena selain dari ceritanya yang menarik, urban legend Indonesia, based on true event (dari kejadian nyata) jadi kayaknya penasaran, pengen ngulik seperti apa," jelas Gisel. (*)