Liga 3 DIY Resmi Batal, Persiba Bantul Pertahankan Tim, PSHW UMY dan IM Naturindo Bubarkan Tim

Liga 3 DIY musim 2022/2023 resmi dibatalkan, sejumlah klub peserta memilih langkah berbeda menyikapi hal ini

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Persiba Bantul
Pemain Persiba Bantul saat latihan di Stadion Dwi Windu, Bantul. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Manajemen Persiba Bantul memutuskan untuk tidak membubarkan tim, meskipun kompetisi Liga 3 DIY batal digelar.

Untuk menyiasati waktu tanpa kompetisi ini, manajemen Persiba Bantul kemudian memilih untuk memberikan perpanjangan waktu libur kepada pemain.

Manajer Tim Persiba Bantul, Endro Bawono mengatakan keputusan tidak membubarkan tim ini diperoleh seusai dirinya menggelar pertemuan dengan jajaran pimpinan klub.

"Hasil dari pertemuan kami dengan pimpinan klub, muncul tiga poin penting bagi tim ini. Pertama, tim tidak kami bubarkan terlebih dahulu. Kemudian yang kedua, saat ini tim kembali diliburkan mulai tanggal 3-14 Januari mendatang," ujar Endro Bawono, Jumat (6/1/2023).

Dengan adanya dua poin itu, Persiba Bantul masih tetap berharap agar kompetisi Liga 3 DIY tetap dijalankan, meskipun mepet dengan putaran nasional nantinya.

"Kami tetap terus komunikasi dengan Asprov DIY untuk mengupayakan kompetisi Liga 3 tetap bisa digelar," kata Endro.

Jika Persiba Bantul hanya memberikan libur pada pemain, lain hal dengan PSHW UMY yang memilih untuk membubarkan tim karena kompetisi batal.

Tim yang berdiri sejak tahun 1918 itu menggelar pembubaran tim dengan cara membuat pertandingan bersama dosen dan karyawan UMY.

"Tim PS HW sudah dibubarkan Jumat (30/12/2022) yang lalu di lapangan UMY dalam pertandingan persahabatan dengan tim dosen karyawan UMY, Kegiatan tersebut dihadiri mayoritas pemain dan staf pelatih yang berdomisili di daerah DIY-Jateng," kata Manajer Tim PSHW UMY, Filosa Gita Sukomono kepada Tribun Jogja.

Keputusan dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY membatalkan kompetisi Liga 3 musim 2022/2023, turut berimbas pula pada klub peserta lainnya, PS Indonesia Muda (IM) Naturindo.

Tim yang baru saja menjadi anggota Asprov PSSI DIY tahun 2022 lalu, terpaksa untuk membubarkan timnya.

CEO PS Indonesia Muda Naturindo, Muhammad Rifai mengatakn dampak dari keputusan Asprov PSSI DIY yang membatalkan kompetisi Liga 3 bagi timnya jelas sangat besar.

Salah satunya adalah membubarkan tim yang sudah disiapkan beberapa bulan terakhir untuk tanding dalam kompetisi.

"Tim sementara ini kita bubarkan terlebih dahulu. Sedangkan untuk tim pelatih yang sudah bersama tim Liga 3 kami, tetap kami pertahankan untuk musim persiapan kompetisi Liga 3 selanjutnya. Dan saat ini IM Naturindo akan fokus kepada pengembangan SSB," kata Muhammad Rifai.

Kendati tim dibubarkan, Rifai mengaku siap untuk kembali mengumpulkan para pemainnya ketika ada keputusan baru Asprov PSSI DIY gelar Liga 3 DIY. Mereka dengan senang hati akan ikut ambil bagian. 

"Kalau ada kemungkinan itu, ya kami akan siap, akan kami panggil lagi mereka," sambung Rifai.

Menurut Rifai, sebagai tim peserta Liga 3 dan anggota Asprov PSSI DIY, pihaknya menilai, untuk pelaksanaan kompetisi Liga 3 DIY kuncinya tetap pada sisi perizinan dari pihak Kepolisian. 

Tak hanya Liga 3, kompetisi kelompok umur Piala Soeratin yang sempat berjalan, pelaksanaannya juga terhenti akibat perizinan.
 
Untuk itu dirinya mendorong kepada Asprov PSSI DIY untuk lebih konsen mendorong event-event sepakbola di Kota Yogyakarta dan menyelenggarakan kompetisi dengan tata kelola yang baik.

Event-event tersebut di luar ajang yang sudah ada dan saat ini terkendala izinnya, seperti Piala Soeratin maupun Liga 3.

"Upaya ini kami rasa akan lebih efektif dan meddorong klub-klub anggota Asprov PSSI DIY untuk bisa kembali beraktifitas secara berkesinambungan. Tidak lagi membentuk tim secara instan hanya ketika ajang Liga 3 ataupun Piala Soeratin akan digelar," bebernya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved