Berita Gunungkidul Hari Ini

Dinkes Gunungkidul Imbau Warga Waspadai Leptospirosis Saat Musim Hujan

Warga Kabupaten Gunungkidul diimbau untuk tetap waspada terhadap leptospirosis selama musim hujan ini. Apalagi ada tren peningkatan kasus, di mana

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribun Jogja/ M Fauziarakhman
Grafis Leptospirosis 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Warga Kabupaten Gunungkidul diimbau untuk tetap waspada terhadap leptospirosis selama musim hujan ini.

Apalagi ada tren peningkatan kasus, di mana terdapat kasus meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan sepanjang 2022 lalu dilaporkan 31 kasus leptospirosis.

Baca juga: GIPI DIY Berharap Banyak MICE di DIY Untuk Dongkrak Low Season

"4 orang di antaranya meninggal dunia akibat penyakit ini," ujar Dewi pada wartawan, Kamis (05/01/2023).

Meskipun ada tren kenaikan kasus, ia menyebut jumlah kasus leptospirosis di 2022 tak setinggi di 2017.

Hingga kini, jumlah kasus Leptospirosis tertinggi tercatat di tahun tersebut.

Dewi mengungkapkan di 2017 ada 64 kasus leptospirosis.

Sebanyak 17 di antaranya meninggal dunia.

"Perlu waspada karena ada potensi kenaikan kasus di musim hujan ini," katanya.

Dewi mengatakan Leptospirosis disebabkan oleh kencing tikus.

Itu sebabnya petani rentan terjangkit penyakit ini, lantaran aktivitasnya banyak dilakukan di sawah.

Bakteri leptospirosis masuk ke tubuh lewat luka terluka.

Gejala dari penyakit ini antara lain demam, mual hingga muntah, tergantung pada kondisi daya tahan tubuh.

"Bakteri ini juga menyerang bagian ginjal, yang bisa menyebabkan kematian pada penderitanya," jelas Dewi.

Sebagai pencegahan, warga disarankan untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved