Dukung Kebijakan Zero ODOL, Widya Matador Tawarkan Otomatisasi Jembatan Timbang
Menurut pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno, sistem dan teknologi harus segera diterapkan di seluruh Unit
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jembatan timbang menjadi infrastruktur vital dalam mempersiapkan Zero ODOL (Over Dimension and Over Load) di awal tahun 2023.
Menurut pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno, sistem dan teknologi harus segera diterapkan di seluruh Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) untuk mencegah terjadinya kecurangan. Sehingga dapat mengurangi kerugian yang berdampak pada berbagai pihak.
Selaras dengan kebijakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama dengan CEO Widya Matador, Alwy Herfian S, menghadirkan inovasi teknologi untuk jembatan timbang.
Baca juga: BBPOM Yogyakarta Temukan Produk Tidak Layak Edar Sebanyak 236 item Selama 2022
Widya Matador merupakan salah satu perusahaan teknologi di Yogyakarta yang mengembangkan produk dan layanan berbasis IoT (Internet of Things) untuk memberikan solusi bagi bisnis maupun kehidupan sehari-hari.
Dalam inovasinya untuk jembatan timbang, Widya Matador menghadirkan Smart Weigh-Bridge Automation.
Dengan adanya kecerdasan buatan yang diterapkan, pengoperasian jembatan timbang meminimalisir peran operator. Jika sebelumnya pengukuran dimensi truk menggunakan meteran dan diukur secara manual oleh bantuan manusia, dengan adanya Smart Weigh-Bridge, pengukuran dimensi truk dapat dilakukan secara otomatis cukup dengan scan barcode.
"Sesuai dengan visi dan misi Widya Matador, kami ingin menciptakan sebuah inovasi teknologi yang dapat membantu pelaku bisnis. Dalam hal ini, ya menciptakan jembatan timbang berbasis IoT (Internet of Things). Secara cost, ini juga menguntungkan bagi perusahaan karena bisa menghemat pengeluaran untuk SDM," kata Faris Al Husaini, VP Sales & Marketing Widya Matador.
Smart Weigh-Bridge Automation milik Widya Matador ini, sudah terintegrasi dengan ERP dan memiliki dashboard reporting yang mampu diakses melalui website.
"Pengukuran dan pengawasan tentunya akan lebih mudah, efisien, dan efektif. Jadi harapannya nggak ada lagi kecurangan ODOL," lanjut Faris.
Ia juga menjelaskan bahwa kehadiran Smart Weigh-Bridge Automation ini mampu meningkatkan efektifitas pekerjaan dan meminimalisir human error yang terjadi.
Baca juga: Klaten jadi Tuan Rumah Korps Praja IPDN 2022, Begini Permintaan Jajang Prihono
Meskipun hasil pengukuran dapat diakses secara online, tidak perlu khawatir jika data akan hilang ketika jaringan tidak stabil.
Widya Matador telah menyiapkan penyimpanan data lokal untuk mengantisipasi hal tersebut. Teknologi ini juga dilengkapi dengan fitur tombol darurat dan notifikasi melalui telegram. Sehingga, memudahkan pengemudi truk untuk memberitahu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Harapannya dengan otomatisasi jembatan timbang, mampu mengurangi angka kerugian yang dialami pihak manapun akibat ODOL. Dengan begitu, secara tidak langsung dapat meningkatkan kecepatan arus ekonomi di Indonesia," pungkasnya. (Han)