Puisi

Arti dan Makna Puisi Karya Sapardi 'Yang Fana Adalah Waktu'

Puisi Sapardi tidak semata-mata mengekspresikan perasaan hati, melainkan juga pergulatan gejolak perasaan yang melimpah

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribunnews.com
Ilustrasi: Puisi Sapardi berjudul Yang Fana adalah Waktu 

TRIBUNJOGJA.COM - Sapardi Djoko Damono termasuk ke dalam golongan sastrawan terkenal di Indonesia.

Puisi-puisi karya Sapardi cenderung yang berbentuk imajis-intelektual.

Puisi Sapardi tidak semata-mata mengekspresikan perasaan hati, melainkan juga pergulatan gejolak perasaan yang melimpah dan harus bisa mengintegrasikannya dengan pemikiran intelektual. 

Salah satu puisinya termuat dalam buku antologi sajak Hujan Bulan Juni, yaitu "Yang Fana adalah Waktu".

Ilustrasi: Puisi Yang Fana adalah Waktu, Kita Abadi Karya Sapardi Djoko Damono
Ilustrasi: Puisi Yang Fana adalah Waktu, Kita Abadi Karya Sapardi Djoko Damono (Istimewa)

Yang Fana adalah Waktu 

Yang fana adalah waktu. Kita Abadi: 
Memungut detik demi detik,
merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari 
kita lupa untuk apa. 

"Tapi, 
yang fana adalah waktu, bukan?" 
tanyamu. Kita abadi. 

Makna Puisi "Yang Fana adalah Waktu" menyiratkan beberapa pesan.

Sapardi mecoba mengingatkan sesama, betapa pentingnya waktu yang dimiliki di dunia. 

Apalagi dalam momen pergantian tahun ini, kesempatan yang diberikan Tuhan harus terus bisa menikmatinya dengan tetap hidup, mensyukuri setiap ciptaan-Nya, dan memanfaatkan dengan baik.

(MG Aulia A Putri)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved