Persiba Bantul
Respon Persiba Bantul Terkait Pembatalan Liga 3 DIY 2022, Ini Kata Sang Pelatih Laskar Sultan Agung
Menurut Pelatih Persiba Bantul, Endro Bawono, batalnya kompetisi kasta ketiga sepak bola Indonesia itu tidak pernah terpikirkan sama sekali.
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Manajemen Persiba Bantul sangat menyayangkan batalnya kompetisi Liga 3 DIY musim 2022.
Menurut Pelatih Persiba Bantul, Endro Bawono, batalnya kompetisi kasta ketiga sepak bola Indonesia itu tidak pernah terpikirkan sama sekali.
Apalagi mereka sangat optimis ketika tahu jika Liga 1 musim ini tetap melangsungkan kompetisi dengan konsekuensi sistem gelembung.
"Pembatalan Liga 3 ini bukan yang kita inginkan, sehingga sebelumnya tim tetap melakukan persiapan, tidak ada libur, kita terus latihan, uji coba, bongkar pasang pemain, kita siapkan tim semaksimal mungkin. Kami tidak ada pikiran atau planning untuk kompetisi tidak lanjut, kita tetap optimis waktu itu kalau kompetisi akan digelar apapun kondisinya, kita sebagai klub hanya bisa siapkan semaksimal mungkin," kata Endro saat dihubungi Kamis (29/12/2022).
Endro mengatakan keputusan Asprov PSSI DIY untuk membatalkan kompetisi Liga 3 DIY musim ini jelas bukan kabar yang diinginkan manajemen tim berjuluk Laskar Sultan Agung itu.
"Kami malam ini baru menerima surat resmi dari Asprov PSSI DIY dan ini bukan kabar yang kita inginkan. Besok (hari ini) akan saya laporkan ke pimpinan terkait keputusan Asprov, setelah itu kita putuskan langkah Persiba ke depannya," bebernya.
Pada kesempatan yang sama, CEO PS Indonesia Muda Naturindo, Muhammad Rifai mengaku hanya bisa menerima keputusan yang sejatinya bukan harapan dari timnya.
Kendati demikian untuk ke depan agar kompetisi sepakbola di DIY bisa kembali bergulir, pihaknya berharap Asprov PSSI DIY bisa terus menjalin komunikasi dengan Polda DIY untuk persoalan perizinan.
"Ya kami berharap, segera dicarikan solusi, mengingat ini akan berpengaruh terhadap pembinaan dan perkembangan sepakbola DIY. Kami rasa, ini jadi sangat ironis ketika DIY ini jadi tuan rumah pertandingan kompetisi Liga 1, tapi kompetisi lokalnya, Liga 3 justru kesulitan izin dan akhirnya dibatalkan pelaksanaannya," jelas Rifai.(*)