Bacaan Doa

Nasihat Nabi Muhammad SAW Tentang Intropeksi Diri, Cocok untuk Jadi Renungan Jelang Akhir Tahun

Akhir tahun menjadi momen sebagai ajang intropeksi diri,agar senantiasa menjadi pribadi yang lebih baik lagi di masa mendatang.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Ist
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Akhir tahun menjadi momen sebagai ajang intropeksi diri.

Tentu saja tujuannya agar senantiasa menjadi pribadi yang lebih baik lagi di masa mendatang.

Perkataan, sikap, sifat, dan tingkah laku, baik kepada diri sendiri dan orang lain perlu di evaluasi.

Untuk itu waktu di akhir tahun jangan digunakan untuk mempersiapkan perayaan menyambut tahun baru saja.

Akan tetapi harus dimanfaatkan untuk memikirkan rencana terbaru dan tingkah laku yang lebih baik .

Lalu sudahkah selalu menerapkan akhlak mulia di setiap harinya?

Baca juga: Doa dan Tata Cara Salat Taubah, Pertaubatan Akhir Tahun dan Memulai Tahun Baru

Kemudian menurut kacamata agama Islam terdapat . Pentingnya intropeksi diri Sayyidina Umar bin Khattab pernah bertutur:


حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا وَتَزَيَّنُوْا لِلْعَرْضِ الأَكْبَرِ وَإِنَّمَا يَخِفُّ الْحِسَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِى الدُّنْيَا

Artinya: “Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia.”

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah bersabda:

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

Artinya: “Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT.”

Baca juga: Doa Memohon Ampun Atas Dosa dan Kesalahan di Akhir Tahun

Nah, dibawah ini mungkin bisa jadi rekomendasi yang dapat masuk daftar untuk setahun ke depan agar menjadi pribadi yang maju :

1. Ibadah Lebih Rajin

menyambut tahun baru, perlu lebih semangat lagi menjalankan segala perintah Allah dan sekuat tenaga meninggalkan segala yang dilarang oleh-Nya.

Dengan upaya inilah, kita akan mampu terus berada pada jalur yang telah ditentukan oleh agama sehingga tidak melenceng dan tersesat ke jalan yang tidak benar.

Maka hidup kita akan senantiasa di bimbing menuju kebahagiaan dan di hindarkan dari mara bahaya.

2. Meminta Maaf

Melakukan interaksi sosial tiap harinya, besar kemungkinan jika kita senantiasa mengucapkan perkataan yang menyakiti hati orang lain.

Baik sengaja maupun tidak, begitu pula sikap dan tingkah laku, mungkin saja membuat orang lain merasa tidak nyaman.

Sehingga meminta maaf tidak harus dilakukan ketika memiliki masalah besar, akan tetapi mulailah minta maaf ketika merasa tidak memiliki salah terhadap orang lain.

Baca juga: CONTOH Kata-kata Bijak, Menyentuh Hati, Inspiratif Resolusi dan Doa Tahun Baru 2023

Karena hal ini bisa membuat perasaan lega dalam menjalani hari-hari di tahun baru.

Namun hal paling penting dari meminta maaf yaitu memaafkan diri sendiri, sebab ekspektasi yang berlebihan bisa saja kita menyalahkan diri sendiri.

Kemudian rasa ingin seperti orang lain patut di hilangkan dengan memaafkan diri, karena hal tersebut mengajarkan untuk self love.

3. Momentum mawas diri

Diibaratkan kita pernah memiliki pengalaman melewati jalan yang penuh lika-liku, maka kita bisa jadi untuk lebih berhati-hati ketika akan melewatinya lagi.

Mawas diri akan mampu menyelamatkan kita dari terjerumus kepada kesalahan untuk kedua kalinya atau kehati-hatian agar terhindar dari masalah yang berarti.

4. Memperkuat komitmen diri

Setiap orang pasti memiliki kesalahan, baik kepada diri sendiri maupun dengan orang sekita.

Oleh karenanya, introspeksi diri menjadi waktu untuk memperbaiki diri dan berkomitmen untuk tidak mengulangi kembali kesalahan yang telah dilakukan pada masa lalu.

Membuang masa lalu yang negatif, dan meningkatkan hal positif hari ini dan hari yang akan datang. Rasulullah bersabda:

مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ

Artinya: “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-Hakim).

5. Sarana meningkatkan rasa syukur dan tahu diri.

Kita harus menyadari bahwa keberadaan kita sampai dengan saat ini sama sekali tak bisa lepas dari nikmat-nikmat yang telah dikaruniakan Allah.

Oleh karenanya, introspeksi diri akan membawa kita mengingat nikmat yang tak bisa dihitung satu persatu. Jangan sampai kita menjagi golongan orang-orang yang tak tahu diri dan kufur kepada nikmat Allah. Allah mengingatkan kita dalam Al-Qur’an.

Surat Ibrahim ayat 7:


لَئِنْ شَكَرْتُمْ لاَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Artinya: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

( MG TIKA PRATIWI )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved