Cerita Warga Bligo Magelang Terima UGR Tol Jogja-Bawen, Ada yang Bersyukur dan Beli Tanah di Kaltim
Ia mengaku perasaannya campur aduk antara senang dan sedih saat menerima pembayaran UGR proyek Tol Yogyakarta-Bawen tersebut.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Tri Joko Santoso, warga Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang baru saja menerima pembayaran uang ganti rugi (UGR) Tol Yogyakarta-Bawen senilai Rp1,6 miliar di Balai Desa Bligo, Kamis (29/12/2022).
Tanahnya yang terdampak pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen merupakan lahan persawahan dengan luas 1.058 meter persegi
Ia mengaku perasaannya campur aduk antara senang dan sedih saat menerima pembayaran UGR proyek Tol Yogyakarta-Bawen tersebut.
"Sedih karena harus kehilangan tanah yang merupakan warisan kakek dan nenek saya. Senang karena bisa menjadi uang. Cuma uang itu kalau dipakai untuk membeli tanah di sini juga tidak cukup. Karena harganya orang pasti mengerti mengikuti pasarnya,"ujarnya.
Alasan itupun membuatnya berencana untuk membeli tanah di luar Pulau Jawa.
Karena dianggap memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan tanah dengan harga yang lebih sesuai.
"Rencananya akan dibelikan tanah di Kalimantan Timur, karena saya dan keluarga juga sudah tinggal di sana. Dulu, orangtua asli sini (Bligo) namum berkeluarga di Kalimantan. Jadi, ini tanah dari kakek dan nenek saya ,untuk anak dan cucunya," tambahnya.
Warga penerima pembayaran UGR Tol Yogyakarta-Bawen lainnya, Dian Pramushinta, menerima uang sebanyak Rp2,7 miliar dengan lahan terdampak seluas 1.921 meter persegi.
"Alhamdulillah, puji syukur. Istilahnya, ini semua rezeki dari Allah SWT. Semoga saja uangnya bisa berkah dan bermanfaat. Tanah ini, tanah warisan dari keluarga dari Bapak saya. Itu lahannya sawah semua,"ungkapnya.
Ia menambahkan, nantinya uang hasil pembayaran UGR Tol Yogyakarta-Bawen itu akan dibelikan tanah lagi.
Serta, dipakai untuk membangun usaha di keluarganya.
"Rencananya beli di sekitar sini saja, karena kan kami domisilinya di Magelang, kalau bisa satu wilayah di sini juga. Ya mungkin sisa uangnya untuk dipakai usaha juga,"tuturnya.
Sementara itu, untuk harga tanah yang dibeli pemerintah untuk trase proyel Tol Yogyakarta- Bawen, diakuinya sudah sesuai dan wajar.
"Kalau mengacu ke NJOP sudah sesuai ya, itu harganya tiga kali lipatnya. Saya dapatnya yang Rp1,4 juta per meter persegi karena lahannya itu termasuk sawah produktif, dan ada jalan juga,"ujarnya.