Puisi

Arti dan Makna Puisi Sapardi Djoko Damono Berjudul Pada Suatu Hari Nanti

Terdapat salah satu puisi Sapardi Djoko Damono adalah Pada Suatu Hari Nanti (1991), dengan kedalaman makna yang begitu indah.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
ist/arai15.wordpress.com
Ilustrasi : Arti dan Makna Puisi Sapardi Djoko Damono Berjudul Pada Suatu Hari Nanti 

TRIBUNJOGJA.COM - Sapardi Djoko Damono adalag seorang sastrawan kelahiran Solo, 20 Maret 1940.

Sapardi mulai aktif menulis puisi ketika masih menjadi murid SMA sejak tahun 1957.

Di antara beberapa buku puisinya yang terkenal; Mata Pisau, Akuarium, Perahu Kertas, Sihir Hujan, Hujan Bulan Juni, dan Arloji.

Terdapat salah satu puisi Sapardi Djoko Damono adalah Pada Suatu Hari Nanti (1991), dengan kedalaman makna yang begitu indah.

Ridwan Kamil, Atalia istrinya, dan Zara anak keduanya, mengucapkan salam perpisahan untuk Emmeril Kahn yang hilang di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss
Ridwan Kamil, Atalia istrinya, dan Zara anak keduanya, mengucapkan salam perpisahan untuk Emmeril Kahn yang hilang di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss (DOK. Instagram Atalia Prataya)

Pada Suatu Hari Nanti 

Pada suatu hari nanti,

Jasadku tak akan ada lagi, 

Tapi dalam bait-bait sajak ini, 

Kau tak akan ku relakan sendiri. 

Pada suatu hari nanti, 

Suaraku tak terdengar lagi, 

Tapi di antara larik-larik sajak ini

Kau akan tetap ku siasati

Pada suatu hari nanti, 

Impianku pun tak dikenal lagi, 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved