Pendidikan
Pesan Dies Natalis ke-67, Universitas Sanata Dharma Setia Abdikan Diri Pada Pendidikan Generasi Muda
Universitas Sanata Dharma mengusung tema pada Dies Natalis kali ini Pendidikan Indonesia Masa Depan: Tantangan, Strategi dan Peran Universitas Sanata.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Puncak perayaan Dies Natalis ke-67 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta berlangsung di Auditorium Driyakara, Kamis (22/12/2022). Dies Natalis kali ini mengusung tema ‘Pendidikan Indonesia Masa Depan: Tantangan, Strategi dan Peran Universitas Sanata Dharma’.
Tema yang diangkat ini sejalan komitmen Universitas Sanata Dharma dalam menyongsong pendidikan masa depan.
Rektor Universitas Sanata Dharma, Albertus Bagus Laksana SJ PhD menjelaskan, komitmen Universitas Sanata Dharma dalam menyongsong pendidikan masa depan melalui pendidikan humanis dan menempatkan manusia sebagai subyek yang hidup penuh makna.
“Kami ingin bersama generasi muda membangun masa depan berpengharapan. Mereka adalah generasi yang kokoh pada zaman sekarang, pada masa pascapandemi dan disrupsi, namun mereka harus terus berjuang, menghadapi banyak tantangan spiritual dan mental. Universitas Sanata Dharma ingin menyumbangkan pendekatan yang humanistik untuk pendidikan kaum muda,” katanya.
Tak hanya mengajak generasi muda berprestasi dan cerdas dalam akademik, lanjut Romo Albertus Bagus, Universitas Sanata Dharma juga ingin generasi muda tumbuh secara utuh sebagai pribadi, kreatif sebagai insan pembelajar sepanjang hayat, dan peduli pada permasalahan dunia sekitarnya.
Disebutkan, Dies Natalis ini juga menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk terus setia pada identitas Universitas Sanata Dharma, di samping memicu mereka untuk terus kreatif dan terbuka.
“Kami ingin berkontribusi di level lebih luas, termasuk menjangkau mereka yang belum dijangkau dan wilayah persoalan yang perlu direspons,” lanjutnya.
Sementara Dosen Magister Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma, Consilianus Laos Mbato MA EdD yang berpidato ilmiah dalam Puncak Dies Natalis ini mengatakan, Universitas Sanata Dharma sebagai bagian institusi pendidikan di Indonesia memiliki sejarah panjang sejak 1955.
“Kita harus terus berkolaborasi dan berkontribusi dengan semua anak bangsa untuk memajukan pendidikan Indonesia dan menyikapi berbagai tantangan,” ucapnya.
Ia menambahkan, Universitas Sanata Dharma juga akan merancang Pusat Studi Driyakara untuk mendalami filsafat pendidikan Driyakara, sebagai tokoh pemikir dan pendiri Sanata Dharma.
Pusat Studi ini diharapkan, dapat mengaktualisasikan pemikiran filsafat Driyarkara dengan situasi dunia pendidikan saat ini. “Kami juga berharap ke depan, Sanata Dharma menjadi rumah budaya,” imbuhnya. (rls)