37 Pengurus Desa Wisata Pentingsari Ikuti Pelatihan Smart Desa Wisata

Sebanyak 37 pengurus Desa Wisata Pentingsari, Umbulharjo, Cangkringan Sleman mengikuti pelatihan meningkatkan potensi pariwisata di Indonesia.

Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJOGJA.COM/ISTIMEWA
Sebanyak 37 pengurus Desa Wisata Pentingsari mengikuti pelatihan Smart Desa Wisata di Dusun Pentingsari, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Sebanyak 37 pengurus Desa Wisata Pentingsari, Umbulharjo, Cangkringan Sleman mengikuti pelatihan meningkatkan potensi pariwisata di Indonesia melalui Sumber Daya Manusia (SDM) pengurus desa wisata, beberapa waktu lalu.

Pelatihan yang digelar CSR Bakti BCA itu mengangkat tema Smart Desa Wisata dan bertujuan membangun kerja sama solid dan pengembangan diri secara maksimal bagi pengurus Desa Wisata Pentingsari.

Vice President CSR BCA, Ira Bachtar mengatakan, CSR BCA berkomitmen tinggi untuk membina dan mengembangkan kapasitas SDM desa melalui berbagai pelatihan dan pendampingan.

Selain potensi desa wisata yang terus dikembangkan, kapabilitas para pengurusnya juga harus ditingkatkan, agar kualitas para pengurusnya semakin baik dan terukur.

“Dalam pelatihan ini, para pengurus desa wisata diberikan pelatihan mengenai pemahaman dan kesadaran mengenai layanan prima untuk mendorong pertumbuhan usaha Desa Wisata di Pentingsari,” kata Ira Bachtar.

Dikatakan Ira, hal itu dilakukan agar kreativitas dan loyalitas dari pengurus desa dapat terus diasah.

“Tak hanya itu, pelatihan guna meningkatkan jiwa kewirausahaan juga diberikan, agar para pengurus desa dapat selalu tumbuh, berdikari dan berkembang, serta menjaga kelangsungan usaha secara berkelanjutan di Desa Wisata Pentingsari,” lanjutnya.

Sebagai informasi, Desa Wisata Pentingsari berhasil mendapatkan penghargaan kategori khusus, yakni Desa Wisata Mandiri Inspiratif dari Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.

Desa ini diresmikan sebagai desa binaan BCA pada 2016. Beberapa daya tarik dari desa ini adalah Live-in Bersama Penduduk, pengadaan outbound di alam terbuka pedesaan, wisata edukasi kesenian tradisional Jawa, semisal belajar menari, bermain gamelan, wayang suket, dan membatik.

“Ke depannya, kami akan terus berkomitmen mengadakan pembinaan dan pendampingan melalui Bakti BCA bagi para pengurus Desa Wisata, guna memberikan nilai tambah bagi desa serta meningkatkan pendapatan daerah,” imbuh Ira. (rls/*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved