Gelar Rakercab, BPC HIPMI Kota Yogyakarta Dorong Kolaborasi Menuju Kebangkitan Ekonomi

Rakercab yang digelar ini bertujuan sebagai sarana penjajakan kerjasama dengan seluruh stakeholder di Kota Yogyakarta.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Rapat Kerja Cabang (Rakercab) serta forum bisnis yang digelar BPC HIPMI Kota Yogyakarta di Hotel Pandanaran, Senin (19/12/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Yogyakarta menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) serta forum bisnis di Hotel Pandanaran, Senin (18/12/2022).

Ketua Umum BPC HIPMI Kota Yogyakarta, Fandy Lucky, menjelaskan Rakercab yang digelar bertujuan sebagai sarana penjajakan kerjasama dengan seluruh stakeholder di Kota Yogyakarta.

"Kami mendorong dan menjalin kolaborasi dengan stakeholder, akademisi, instansi, serta pihak swasta untuk mewujudkan apa yang menjadi program kerja BPC HIPMI Kota Yogyakarta dua tahun ke depan. Harapan kami, lewat kolaborasi ini bisa membangkitkan perekonomian di Kota Yogyakarta, terutama pascapandemi," papar Fandy.

Diterangkan Fandy, kolaborasi yang dilakukan HIPMI Kota Yogyakarta ialah dengan mensinergikan program-program kerja HIPMI Kota Yogyakarta dengan dinas-dinas terkait di Kota Yogyakarta.

"Secara riilnya, salah satunya ialah dengan pendampingan UMKM. Seperti kita ketahui, saat ini kita tengah berupaya pulih dan bangkit pascapandemi Covid-19. Dari pemerintah pun punya program untuk mendorong UMKM ini tumbuh dan berkembang," terangnya.

Hal senada disampaikan Ketua Panitia Rakercab, Taufiq Hidayat, yang menilai peran pelaku UMKM ini sangat penting dan ikut mendukung pembangunan daerah.

Menurutnya, sebuah daerah tentu tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata.

Namun seluruh elemen masyarakat tak terkecuali UMKM ikut bersinergi.

"Kami targetkan memberikan pendampingan pada 1000 UMKM dalam waktu 1 tahun. Kami akan bantu teman-teman untuk Go Digital, proses dimana adanya perubahan bisnis dari yang bersifat konvensional agar dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi," ujar dia.

Ditambahkan Taufiq, UMKM yang akan dibina di antaranya yang bergerak di sektor FnB serta seni.

"Sebagai pendamping, kami nantinya akan sesuaikan dengan (program) dari Pemkot," ujar Taufiq.

Dengan tumbuh dan berkembangnya UMKM di Kota Yogyakarta, Taufiq berharap bisa menjadi ujung tombak menghadapi resesi global yang diprediksi terjadi pada tahun 2023.

"Itu pula yang menjadi alasan kami memilih UMKM, sebab sudah terbukti pada masa pandemi Covid-19 lalu. Meski turut terdampak, tapi tidak terlalu parah dibandingkan usaha makro yang ada. Selain pendampingan UMKM, kami juga turut menggandeng stakeholder, investor, yang ingin scale up untuk mendukung permodalan UMKM," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved