Argentina vs Prancis

Generasi Emas Timnas Prancis, Dimulai dari Kemenangan Piala Dunia 1998

Dua sundulan Zinedine Zidane melawan Brasil kala itu, seolah membuat Les Bleus percaya diri.

Penulis: Iwan Al Khasni | Editor: Iwan Al Khasni
FIFA
timnas Prancis era 1998 

Tribunjogja.com Qatar - 12 Juli 1998 adalah malam yang tak terlupakan bagi sepak bola Prancis.

Bendera berkibar dimana-mana merayakan Les Bleus menjadi juara dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Setelah itu pun, Prancis diragukan, mereka tidak akan pernah mengangkat Trofi Piala Dunia lagi.

Namun, banyak yang telah berubah dalam beberapa tahun terakhir.

Bahkan para pendukung Prancis yang merayakan malam itu mungkin tidak akan percaya bahwa Les Bleus bakal tampil di tiga dari enam Final Piala Dunia berikutnya.

Dan itu bisa difahami sebab Prancis belum pernah mencapai fase itu sekalipun sebelum tahun 1998.

Sulit untuk menentukan dengan tepat apa yang mengilhami timnas Prancis era 1998 yang begitu gemilang.

Tim-tim yang mencapai semifinal di Spanyol 1982 dan Meksiko 1986 tidak kalah berbakat dari penerus mereka tetapi tidak mampu sukses hingg kompetisi berakhir.

Dua sundulan Zinedine Zidane melawan Brasil kala itu, seolah membuat Les Bleus percaya diri.

Dan rasa takut berubah menjadi kepercayaan, mereka berbaris untuk memenangkan UEFA EURO 2000.

Mereka bangkit sekali lagi untuk mengejutkan dunia di Jerman 2006, dengan Zidane sebagai figur utama dari tim yang tajam dalam menyerang dan solid dalam bertahan.

Sulit membayangkan tim Prancis mencapai Final kedua dalam delapan tahun jika terobosan tidak dilakukan pada tahun 1998.

Dan tidak diragukan lagi bahwa pencapaian tersebut telah meningkatkan kepercayaan diri generasi saat ini, yang dipimpin oleh Hugo Lloris, Olivier Giroud dan Antoine Griezmann, kepercayaan diri yang juga dipupuk oleh pelatih mereka Didier Deschamps.

Baca juga: Argentina vs Prancis: Didier Deschamps Pikirkan Strategi Hentikan Lionel Messi

Baca juga: Final Piala Dunia: Benzema Tolak Kesempatan Gabung Timnas Prancis Lawan Argentina

Meskipun ia tidak memainkan peran apa pun di Jerman 2006, manager Prancis itu adalah salah satu arsitek.

Dia berada di balik gelar juara dunia nomor dua di Rusia 2018 dan telah mengulangi trik untuk menginspirasi lari ke Final lainnya di Qatar 2022.

Seperti zaman keemasan Brasil (1958-70), Italia (1930-an), dan Jerman (1966-90), Prancis telah menjadikan bagian awal abad ke-21 sebagai milik mereka.

Dan belum ada tanda-tanda mereka berhenti dalam waktu dekat. ( Tribunjogja.com/Fifa)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved