Piala Dunia 2022
Euforia Prancis Masuk Final Piala Dunia 2022, Bocah 14 Tahun Korban Tabrak Lari Meninggal Dunia
Perayaan kemenangan Prancis atas Maroko di semi final Piala Dunia 2022 berujung tragis. Seorang bocah 14 tahun meninggal dunia jadi korban tabrak lari
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Yoseph Hary W
lihat foto
Kini, Kepolisian Prancis sedang mencari pengemudi yang menabrak bocah malang tersebut.
Komentar Pemerintah Prancis
Merangkum The National News dan BBC, Pemerintah Prancis menegaskan bahwa pengemudi yang kini masih diburu polisi akan dikenakan hukuman berat.
Michael Delafosse, Wali Kota Montpellier mengatakan, orang-orang yang terlibat dalam insiden tabrak lari dan melakukan tindakan tercela harus ditemukan dan diadili.
“Kami semua terkejut atas tragedi yang mengerikan ini,” kata Wali Kota Montpellier.
Lebih lanjut, Nathalie Oziol, Anggota Parlemen Lokal Prancis mengaku prihatin karena pesta olahraga harus berakhir tragis sampai menewaskan bocah 14 tahun.
“Kesedihan yang luar biasa, sebuah acara olahraga harus berakhir dengan tragedi fatal,” tutur Nathalie Oziol.
Ia juga mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga bocah malang yang meninggal dunia tersebut.
Adapun Anggota Parlemen Lokal Prancis lain, Patrick Vignal, juga turut berkomentar.
Patrick Vignal mengatakan, pelaku tabrak lari harus ditangkap dan dihukum berat.
Sampai artikel ini ditulis, Emmanuel Macron Presiden Prancis yang sebelumnya memuji penampilan Timnas Prancis yang menang atas Maroko, belum berkomentar.
Situasi panas Prancis vs Maroko
Diwartakan BBC, pertandingan semi final Prancis vs Maroko memang panas.
Ketegangan antara pendukung Prancis dan Maroko sempat meluap di pusat kota saat suar dinyalakan, sampai polisi membalas dengan gas air mata.
Seperti diketahui, ada banyak orang Maroko yang tinggal di kawasan Prancis. Bahkan, jumlah komunitas Maroko di Prancis mencapai kurang lebih 1.500.000 orang.
Euforia Piala Dunia 2022 di kota-kota di seluruh Prancis sebagian besar berlangsung damai, meskipun polisi tetap siap sedia menggunakan gas air mata untuk menghentikan kerusuhan.
Sekira 10.000 personel polisi dikerahkan di seluruh Prancis.
Hingga kini, polisi sudah menangkap total 167 orang yang terlibat kerusuhan di seluruh wilayah Prancis. (Tribunjogja.com/ANR)
