Kronologi Penemuan Mayat Wanita Berambut Merah di Dalam Mobil, Dibungkus Selimut yang Terbakar

TRIBUNJOGJA.COM, SUBANG - Seorang wanita ditemukan tewas mengenaskan di dalam sebuah mobil yang terparkir di dekat SPBU jalur Pantura, Desa Mundusari, Kecamatan Pusakanagara, Kamis (8/12/2022).

Mayat wanita tersebut ditemukan di dalam jok belakang dengan kondisi terbungkus selimut yang terbakar.

Saat pertama kali ditemukan, mayat wanita berambut merah tersebut dibungkus kain selimut yang dibakar.

Asap dari selimut yang terbakar tersebut sempat membuat warga geger.

Saat berusaha membuka pintu mobil, ternyata semuanya dalam kondisi terkunci.

Setelah dicek, ternyata di dalamnya ada seorang perempuan yang terbungkus selimut yang terbakar.

Temuan tersebut kemudian dilaporkan kepada perangkat desa setempat dan diteruskan ke aparat kepolisian.

Setelah pintu mobil dibuka, polisi menemukan luka sayat di bagian leher wanita berambut merah tersebut.

Darah pun banyak ditemukan di dalam mobil.

Diduga, wanita berambut merah tersebut merupakan korban pembunuhan.

Saat ini aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat wanita berambut merah tersebut.

Dikutip dari Tribun Jabar, saksi yang pertama kali menemukan mayat wanita berambut merah tersebut adalah Farel.

Pria yang berprofesi sebagai montir tersebut awalnya melihat kejanggalan dari mobil Daihatsu Ayla berpelat nomor E 1397 RI yang terparkir dekat SPBU jalur Pantura, Desa Mundusari, Kecamatan Pusakanagara.

Baca juga: Dua Remaja di Bawah Umur di Purworejo Nekat Curi Motor dan Lakukan Pencurian di 10 Sekolah

Sebab, dari dalam mobil, keluar asap yang cukup tebal.

Curiga dengan kejanggalan dari mobil berwarna merah tersebut, Farel pun langsung mendekat dan mengintip kondisi di dalam mobil dari kaca.

Farel pun kaget bukan kepalang, sebab, di dalam mobil di bagian jok belakang ada seorang wanita berambut merah yang sudah meninggal.

Wanita berambut merah tersebut dibungkus kain selimut yang dibakar.

Setelah melihat kejadian tersebut, Farel langsung melaporkan ke pemerintah desa setempat.

Sekretaris Desa Mundusari, Kecamatan Pusakanagara, Samsul Ma'arif, yang pertama kali menerima laporan langsung menuju lokasi.

Samsul mengungkapkan, dirinya langsung menuju TKP guna memastikan kebenaran laporan warga tersebut.

“Saya ditelepon Kepala Dusun Rincik yang katanya ada penemuan mobil yang mengeluarkan asap di lokasi tersebut. Kemudian saya dari kantor desa menuju lokasi untuk memastikan kebenarannya,” kata Samsul Ma’arif.

Menurut Samsul, masih ada asap dari mobil saat dia tiba di lokasi.

Dia pun segera membuka paksa pintu mobil.

“Saya coba buka pintu, barangkali ada orang terjebak di dalamnya, ternyata pintunya terkunci semua.

Saya terus berupaya dengan membuka talang air dan kaca mobil dalam keadaan terbuka sedikit, dan setelah saya lihat ternyata seperti ada orang,” terang Samsul.

Samsul menjelaskan bahwa di dalam mobil di jok belakang sopir ada sesosok mayat perempuan dalam keadaan terbakar.

“Seperti yang dibungkus kain selimut yang dibakar,” ungkap Samsul.

Terdapat luka sayatan di leher wanita itu.

Di bawah tempat duduk wanita tersebut juga ditemukan banyak darah.

Mendapat temuan tersebut, ia kemudian melapor ke Mapolsek Pusakanagara.

Pihak kepolisian yang datang ke TKP langsung masang garis polisi guna mengamankan lokasi dari kerumunan ratusan warga yang datang penasaran ke TKP.

Setelah mengamankan lokasi, Polisi dari Inafis langsung melakukan olah TKP.

Mayat perempuan tersebut kemudiam dibawa ke RS Bhayangkara Polri Indramayu untuk dilakukan autopsi.

Kapolsek Pusakanagara Kompol Jusdijachlan menjelaskan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Polres Subang untuk melakukan penyelidikan.

"Kita belum bisa memberikan keterangan, pihak Satreskrim Polres Subang bersama Inafis masih melakukan penyelidikan, terhadap kasus penemuan mayat dalam mobil Ayla merah tersebut," ujarnya.

Warga sekitar yang mendapat kabar menggemparkan itu ramai menuju lokasi.

Petugas kepolisian langsung membatasi area yang boleh diakses warga di tempat kejadian perkara (TKP). (*