Pernikahan Kaesang dan Erina
Ikuti Tradisi Jawa, Kaesang dan Erina Dipingit, Apa itu Tradisi Pingitan? Begini Penjelasannya
Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono tinggal menghitung hari lagi. Putra bungsu Presiden Joko Widono ini akan segera meminang kekasihnya
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
Saat itu juga, mereka bisa menghabiskan waktu untuk menenangkan diri agar tidak terlalu stres dan menimbulkan perselisihan.
Biasanya, kedua calon pengantin yang disibukan dengan mengurus pernikahan ini bisa saja stres.
Baca juga: WO Pernikahan Kaesang-Erina: Persiapan di Rumah Erina Sudah 80 Persen, Royal Ambarrukmo 60 Persen
Momen-momen mengurus pernikahan memang menguras energi, tidak jarang memicu pertengkaran.
Saat pingitan dilakukan, kedua mempelai bisa melakukan me time.
Hal ini berguna untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran.
Bukan hanya itu, saat pingitan dilakukan, kedua mempelai juga bisa merawat diri.
4. Waktunya mendekatkan diri dengan keluarga
Masa-masa pingitan ini sangat penting bagi pihak calon mempelai perempuan.
Sebab, sesudah menikah biasanya seorang perempuan harus meninggalkan rumahnya untuk mengikuti suami.
Nah, pingitan ini bisa menjadi waktu emas untuk memupuk kebersamaan dengan keluarga.
5. Menjauhkan diri dari bahaya
Menurut budaya Jawa, calon pengantin itu rentan mengalami musibah.
Konon buat mempelai pria atau wanita jika sering keluar rumah, bisa mengundang marabahaya dan membuat mereka tidak jadi menikah.
Hal ini sesuai dengan adat kepercayaan sebagian masyarakat Jawa.
Dengan melakukan pingitan, kedua calon pengantin bisa lebih tenang karena hanya ada di rumah, terhindar dari musibah yang tidak diinginkan.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )