Gunung Semeru Erupsi
Rangkuman Dampak Erupsi Gunung Semeru per 5 Desember, Material Awan Panas Guguran Setebal 3 Meter
Berikut fakta-fakta dan dampak Gunung Semeru Erupsi hingga Senin (5/12/2022): awan guguran panas menutupi Dusun Kajar Kuning dengan ketebalan 3 meter
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
Mengingat guguran abu vulkanik terus terjadi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Dwi Hastiadi, mengimbau agar masyarakat mengenakan masker.
3. Belum ada tanda erupsi mereda
Erupsi Gunung Semeru belum menunjukkan tanda-tanda mereda hingga Senin (5/12/2022).
Pada hari kedua erupsi, gunung ini masih mengeluarkan awan panas guguran yang meluncur hingga satu kilometer.
Awan panas guguran itu turun dari puncak kawah Jonggring Saloko dengan asap kawah bertekanan rendah.
Asap kawah tersebut terlihat berwarna putih dan membumbung hingga ketinggian 500 meter di atas kawah.
Hal ini semakin diperparah dengan terjadinya guguran lava pijar yang meluncur sejauh 300 meter dari ujung lidah lava.
4. Erupsi setelah setahun "tidur"
Gunung Semeru yang erupsi pada Minggu (4/12/2022) ternyata terjadi satu tahun setelah gunung ini meletus pada 2021 yang lalu.
Setahun sebelumnya, letusan Gunung Semeru menyebabkan warga dari dua kecamatan mengungsi dan luncuran lava terjadi sejauh 800 meter.
Akibat kejadian ini pula sebanyak 51 orang diketahui meninggal dunia dan 169 orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Sebanyak 22 orang sempat dilaporkan hilang akibat letusan Gunung Semeru yang mulai memuntahkan lava, awan panas, dan abu vulkanik sejak pukul 02.46 WIB.
5. Timbun rumah hingga ribuan warga mengungsi
Erupsi Gunung Semeru yang cukup parah membuat Dusun Kajar Kuning yang terletak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang tertutup material awan guguran panas.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Bupati Lumajang Thoirul Haq mengatakan bahwa awan guguran panas menutupi Dusun Kajar Kuning dengan ketebalan hingga tiga meter.