Berita Sleman Hari Ini
Groundsill Sungai Opak di Prambanan Ditanami Pohon Agar Makin Indah
Penanaman pohon produktif ini, merupakan satu dari rangkaian acara peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-77 yang jatuh tanggal 3 Desember. Ada 100 p
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Ditjen SDA Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Groundsill Sungai Opak di area Sendratari Ramayana, Taman Wisata Candi Prambanan, Kalurahan Bokoharjo.
Pengendali elevasi dasar sungai ini, dibangun dengan estetika. Fungsinya selain untuk mengamankan tebing jembatan jalan nasional penghubung wilayah DIY - Jateng, juga bisa dijadikan sebagai destinasi wisata.
Baca juga: YDKK Salurkan Donasi Buku untuk 15 Sekolah di Jawa Barat Selatan
"Ini bentuk komitmen kita sekarang membangun tidak cuma kuat tapi harus juga ada estetika. Jika dilihat sekarang kan bagus. Ada susunan batu kemudian ada berfungsi wisata, menambah kecantikan dan keindahan Candi Prambanan," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Dr. Dwi Purwantoro, saat melakukan penanaman pohon Bisbul dan Kepel di Groundsill Sungai Opak, Kamis (1/12/2022).
Penanaman pohon produktif ini, merupakan satu dari rangkaian acara peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-77 yang jatuh tanggal 3 Desember. Ada 100 pohon yang ditanam BBWS Serayu Opak di dua lokasi.
Yaitu di groundsill ditanam 25 pohon, sementara 75 pohon buah lainnya ditanam di Bendung Karangtalun di hulu sungai Selokan Mataram.
Melalui penamaan pohon, selain wujud komitmen penghijauan juga diharapkan menjadi tempat penyimpanan cadangan air tanah.
Dwi mengungkapkan, pembangunan groundsill sepanjang 900-1.000 meter, yang dijadikan lokasi penanaman pohon ini membutuhkan waktu 8 bulan dengan anggaran Rp 48 miliar.
Anggaran tersebut sudah mencakup penataan wisata Prambanan riverfront untuk meningkatkan potensi wisata di kawasan Candi Prambanan.
Fungsi utama bangunan groundsill sendiri untuk menahan derasnya arus sungai opak yang berpotensi merusak pondasi jembatan penghubung Jogja - Klaten. Selain itu, untuk melindungi kawasan Candi Prambanan.
"Kemarin kan ada degradasi sungai yang menyebabkan abutment dari Jembatan terdegradasi. Kami akan kembalikan. Karena jembatan itu kan jalan nasional. Jika terjadi kerusakan akan mengakibatkan transportasi Jateng-DIY terputus," kata Dwi.
Ia berharap dengan dibangun groundsill, penanaman pohon, dan serangkaian bakti sosial maka kehadiran PUPR dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
Baca juga: Laksamana Yudo Margono Jalani Fit and Proper Test Besok Siang di Komisi 1 DPR RI
Sementara itu, Direktur Operasional dan Pengembangan Infrastruktur TWC Mardijono Nugroho mengatakan dengan dibangun groundsill di area Sendratari Ramayana, Taman Wisata Candi Prambanan ini maka akan menambah nilai tambah bagi wisatawan.
Apalagi Prambanan dan Borobudur masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau destinasi super prioritas.
Nantinya, wisatawan bisa menikmati area groundsill sambil olahraga pagi maupun sore.
"Ini cukup cantik, dari sini kita bisa melihat candi Prambanan dari sisi sebelah barat kali opak. Kali opak sendiri sudah cantik. Dan, saya kira ini akan menambah nilai bagi pengunjung yang datang ke Prambanan," kata dia. (rif)