Berita Kota Yogya Hari Ini

Aliansi Mahasiswa Nusantara Gelar Doa Bersama di Titik Nol Km Yogyakarta untuk Korban Gempa Cianjur

Suasana di Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada Rabu (23/11/2022) malam, terlihat berbeda dari biasanya. Lantunan doa untuk korban gempa

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Neti Istimewa Rukmana
Pelaksanaan doa bersama oleh Aliansi Mahasiswa Nusantara di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Rabu (23/11/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Suasana di Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada Rabu (23/11/2022) malam, terlihat berbeda dari biasanya.

Lantunan doa untuk korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terdengar dari ucapan puluhan mahasiswa dan alumni mahasiswa di Yogyakarta yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Nusantara.

Sebagai informasi, Aliansi Mahasiswa Nusantara ialah organisasi yang diikuti oleh mahasiswa asal Sumatera hingga Papua dan sedang atau sudah lulus kuliah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: Bappeda Litbang Purworejo Gelar Pameran Inovasi, Pamerkan Puluhan Produk Kreativitas OPD dan UMKM

Ketua Aliansi Mahasiswa Nusantara sekaligus Alumni Mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Altingia Arie, mengatakan, doa bersama itu merupakan inisiatif dari Aliansi Mahasiswa Nusantara

"Hal itu untuk menumbuhkan kembali empati anak bangsa. Kemudian kami merangkul juga dari IKPM Jawa Barat dan Pancaniti Cianjur untuk melaksanakan kegiatan itu," ucapnya kepada wartawan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

Namun sebelum pembacaan doa, pihaknya menggelar orasi dari teman-teman Cianjur, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur tentang pengungkapan kejadian Cianjur.

Setelah itu, agenda dilanjutkan dengan pembacaan doa. Di mana selama pembacaan doa itu berlangsung, para Aliansi Mahasiswa Nusantara terlihat menyalakan lilin sebagai simbol belasungkawa atas kejadian yang menimpa masyarakat Cianjur.

Pihaknya turut melakukan penggalangan dana melalui IKPM Jawa Barat dan Pancaniti Cianjur.

"Untuk penggalangan dana sudah dilakukan oleh teman-teman IKPM Jawa Barat dan Pancaniti Cianjur," tutur Altingia.

Dia turut menjelaskan alasan dipilihnya Titik Nol Kilometer Yogyakarta sebagai tempat penyelenggaraan doa bersama untuk korban gempa di Kabupaten Cianjur.

"Kami memilih Titik Nol Kilometer Yogyakarta karena itu sebagai representasi Yogyakarta. Di mana Yogyakarta adalah miniatur Indonesia, semua orang berkumpul di situ. Mau dari mana pun kalau berkunjung ke Yogyakarta pasti selalu ke Titik Nol Kilometer Yogyakarta," terang Altingia.

"Nanti dari tim Pancaniti. Pancaniti itu adalah komunitas dari Cianjur di Yogyakarta. Mereka akan berangkat pada Jumat ke Cianjur sambil membawa bantuan dan donasi yang kami kumpulkan selama ini," imbuhnya.

Pihaknya pun tidak mempermasalahkan apabila terdapat mahasiswa lain yang ingin turut menjadi relawan di Cianjur.

"Mereka mungkin akan bareng dengan teman-teman Cianjur sebagai guide di sana," ujarnya.

Kendati demikian, Divisi sosial masyarakat Organisasi Pancaniti sekaligus Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran atau seseorang asal Cianjur yang menempuh pendidikan di Yogyakarta, M Azhar Jauhari, menyampaikan kondisi terkini mahasiswa asal Cianjur yang sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta.

Baca juga: Langkah Tim Esport MLBB Siwo PWI DIY Terhenti di Babak Perempat Final Porwanas XIII

"Banyak anak-anak yang kuliah di Yogyakarta asal Cianjur. Mereka tidak punya biaya hidup. Mereka tidak punya uang buat sebulan ke depan," bebernya. 

Para mahasiswa itu tidak bisa meminta uang kepada orang tuanya. Sebab kondisi orang tua mereka di Cianjur masih tidak meyakinkan.

"Saya mengimbau (berharap) kepada semua elemen masyarakat, kepada pemerintah, kepada pengusaha yang ada di Yogyakarta untuk membantu saudara-saudara kita yang kuliah di sini (Yogyakarta). Bantu pendidikan mereka. Karena masa depan mereka masih panjang," tutupnya. (Nei)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved