Tujuh Orang Tim Reaksi Cepat UGM Dikirim ke Cianjur untuk Bantu Penanganan Bencana
Universitas Gadjah Mada (UGM) mengirimkan tujuh orang tim reaksi cepat ke Cianjur, Jawa Barat untuk membantu penanganan bencana gempa bumi.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Universitas Gadjah Mada (UGM) mengirimkan tujuh orang tim reaksi cepat ke Cianjur, Jawa Barat untuk membantu penanganan bencana gempa bumi.
Mereka berangkat dari kampus UGM, dilepas oleh Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., Selasa (22/11/2022) sore.
"Sore hari ini kita akan memberangkatkan tim yang menjadi representasi dari UGM untuk membantu merespon cepat peristiwa bencana alam di Cianjur. Ini adalah bagian dari tanggung jawab secara moral dan kemanusiaan karena kami menyadari sebagai perguruan tinggi adalah tanggung jawab kita untuk peduli dan berinisiatif," kata Arie di sela-sela pelepasan.
Baca juga: Wakil Bupati Sleman Beri Arahan Kajian Pemanfaatan Perbukitan
Sebelumnya, Arie, atas nama UGM menyampaikan duka cita yang mendalam bagi masyarakat yang tertimpa musibah gempa di Cianjur.
Dia menjelaskan, UGM telah memiliki tim tanggap bencana yang terdiri dari berbagai unsur di bawah koordinasi Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM).
Arie menjelaskan, ketujuh orang yang diberangkatkan ini terdiri atas anggota resimen mahasiswa dan staf DPkM yang memang telah memiliki pengalaman dalam penanganan bencana, serta mahasiswa dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) dan Fakultas Psikologi.
“Mereka tidak sembarangan mahasiswa. Kami juga tidak asal kirim. Mereka semua sudah dibekali kemampuan untuk membantu asesmen bencana seperti itu,” bebernya.
Baca juga: Bupati Bantul Meminta Seluruh Kapanewon dan Kalurahan Mendukung KLA
Dijelaskan dia, tim akan melakukan distribusi bantuan, mengonsolidasikan berbagai jejaring pendukung yang dimiliki UGM, serta mendukung upaya penanganan bencana yang dilakukan pemerintah.
Barang-barang yang dibawa pun berupa kebutuhan penting, seperti pampers, beras hingga kasur.
“Kehadiran kami membawa misi dalam jangka pendek apa yang bisa dilakukan dalam masa darurat, harapannya bisa mengurangi beban sekecil apapun,” tambah Arie. (Ard)