BPD DIY Berharap Restrukturisasi Kredit Perbankan Diperpanjang Lagi
Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY berharap program restrukturisasi kredit perbankan diperpanjang. Menurut Direktur Utama BPD DIY, Santoso Rohmad
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY berharap program restrukturisasi kredit perbankan diperpanjang. Menurut Direktur Utama BPD DIY, Santoso Rohmad restrukturisasi kredit masih diperlukan.
"Belum lama ini kami ketemu eksportir, pengusaha, keluhannya sama. Ya kami hanya menyuarakan saja. Kalau bisa diperpanjang kan nafasnya lebih panjang lagi," katanya, Senin (21/11/2022).
Baca juga: Fenomena Parkir Sembarangan Masih Menghiasi Wajah Malioboro, Tidak Ada Efek Jera?
Ia menyebut kondisi perang Rusia-Ukraina justru berdampak besar.
Pasalnya perang tersebut berdampak pada krisis pangan dan energi, yang kemudian mengerek harga sejumlah komoditas.
Dengan adanya, perpanjangan restrukturisasi, maka baik industri maupun UMKM yang kondisi perekonomiannya belum pulih bisa mendapat kesempatan lebih besar untuk pulih.
"Setelah pandemi kan harapannya endemi, tetapi pengaruh perang ini kan jauh lebih dahsyat, karena ke energi dan pangan. Selama ini target restrukturisasi sasi adalah yang sudah menunjukkan tanda kehidupan, sudah membaik, sudah mengangsur. Kalau diperpanjang lagi kan mereka yang belum sehat akan semakin sehat," terangnya.
Meski berharap diperpanjang, pihaknya siap jika akhirnya restrukturisasi berakhir pada Maret 2023.
Kondisi BPD DIY pun masih baik dan aset tetap bertumbuh.
"Di internal kami nggak ada persoalan, kami sudah melaksanakan stress test jika relaksasi itu dicabut. Untuk cadangan, kami juga sudah siap. Kondisi BPD DIY tetap tumbuh, nggak ada persolan, kredit juga tumbuh. Tahun ini kredit sudah sekitar Rp800juta," lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala OJK DIY, Parjiman mengatakan saat ini restrukturisasi cenderung melandai, karena kondisi keuangan yang membaik.
Baca juga: Ratusan Guru Swasta yang Dinyatakan Lulus Passing Grade Mengadu ke DPRD Kulon Progo
Kendati demikian, tidak sedikit Industri, UMKM, dan masyarakat yang menginginkan perpanjangan.
"Walaupun COVID-19 tidak terlalu tinggi, sekarang justru kondisi geopolitik yang bikin industri bermasalah, harga-harga juga tinggi yang mempengaruhi saya beli masyarakat, dan sektor riil UMKM. Jadi inginnya diperpanjang (restrukturisasi kredit),"katanya.
Saat ini, pihaknya masih menganalisa usulan perpanjangan restrukturisasi kredit perbankan. Analisa tersebut berkaitan dengan sektor-sektor yang akan mendapat perpanjangan restrukturisasi.
"Kami masih menganalisa, apakah berlaku secara umum atau sektoral. Misalnya, ternyata pariwisata yang masih perlu dibantu," imbuhnya. (maw)