Relawan Gabungan di Klaten Bersihkan Sampah Bambu yang Nyangkut di Kaki Jembatan Sungai Dengkeng
Aksi bersih-bersih sungai itu juga didukung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Puluhan relawan bersama TNI dan Polri melakukan gotong-royong pembersihan tumpukan bambu di beberapa tiang jembatan aliran Sungai Dengkeng.
Aksi bersih-bersih sungai itu juga didukung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Sebagaimana diketahui, aliran air Sungai Dengkeng selama ini sering meluap bila hujan intensitas tinggi durasi lama melanda Klaten.
Sampah yang menumpuk pada aliran sungai itu ditenggarai menjadi satu dari beberapa penyebab meluapnya anak Sungai Bengawan Solo itu.
Kepala Bidang Pelaksana Jaringan Sumber Air BBWS Bengawan Solo, Naryo Widodo, mengatakan semula gotong royong akan dipusatkan di Dam Tukuman, Desa Plosowangi, Kecamatan Cawas.
Namun karena arus sungai masih deras maka gotong royong di arahkan di Jembatan Modran dan Jembatan Talang yang banyak ditumpuki sampah bambu.
"Kegiatan kita pusatkan di Jembatan Modran dan Jembatan Talang. Kami dari BBWS Bengawan Solo melibatkan sekitar 60 relawan dan ditambah relawan Klaten yang dipimpin Pak Sekda langsung," ucapnya di sela-sela kegiatan, Sabtu (19/11/2022).
Kata Naryo, gotong royong ini dibagi dalam beberapa kelompok, para relawan bersama TNI dan Polri membersihkan bambu yang tersangkut di tiang jembatan.
Relawan juga membawa peralatan seperti mesin pemotong kayu, kapak, sabit dan alat-alat lainnya.
Kemudian bambu yang tersangkut di tiang jembatan, kata dia, setelah dipangkas dibawa ke daratan untuk dibuang di tempat pembuangan akhir sampah.
Selain membersihkan bambu, satu tanggul sungai yang jebol di Desa Talang, Kecamatan Bayat juga diperbaiki menggunakan batu yang disusun menggunakan bronjong kawat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono menyatakan, bambu yang tersangkut di tiang jembatan dalam jumlah banyak akan menghambat saluran air.
Sehingga mengakibatkan tanggul jebol maupun air sungai meluap ke pemukiman masyarakat.
"Saat ini musim hujan masih masuk bulan November dan masih ada Desember 2022 dan Januari 2023 yang biasanya curah hujan masih tinggi. Untuk itu masyarakat agar selalu waspada dan siaga jika sewaktu-waktu hujan lebat," jelasnya.
Ia berharap gotong royong itu mampu memperlancar aliran sungai dan bisa meminimalisir banjir di daerah itu.
"Kita minta warga untuk menjaga sungai dan jangan buang sampah sembarangan," imbuhnya. (*)