Dampak Hujan Deras di Klaten, 12 Desa di 7 Kecamatan Alami Banjir, Longsor dan Tanggul Jebol
Peristiwa bencana alam yang terjadi mulai dari banjir, tanah longsor, pohon tumbang hingga tanggul jebol akibat hujan deras yang melanda Klaten
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten menerima laporan kejadian bencana di 12 desa yang tersebar di tujuh kecamatan yang ada di daerah itu.
Peristiwa bencana alam yang terjadi mulai dari banjir, tanah longsor, pohon tumbang hingga tanggul jebol akibat hujan deras yang melanda wilayah itu pada Senin (14/11/2022) sore hingga malam.
Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, menyampaikan bahwa tujuh kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Bayat, Gantiwarno, Trucuk, Cawas, Kalikotes, Klaten Selatan dan Kecamatan Jatinom.
"Kecamatan Bayat menjadi yang paling terdampak karena ada 3 desa yang melaporkan adanya bencana alam," ujarnya pada TribunJogja.com, Selasa (15/11/2022).
Untuk Kecamatan Bayat, kata dia, terjadi pohon tumbang di Desa Banyuuripan dan menimpa jaringan kabel PLN serta atap rumah seorang warga.
Kemudian terjadi tanggul jebol di Desa Talang dan longsor di Desa Krakitan yang menimpa satu rumah warga.
Selanjutnya, Kecamatan Gantiwarno melaporkan dua desa yang mengalami kejadian bencana berupa talud ambrol di Desa Ngandong dan pondasi jembatan bergeser di Desa Jogoprayan.
"Untuk pondasi jembatan yang bergeser di Desa Jogoprayan ditaksir kerugian Rp48 juta," ucapnya.
Selain itu, untuk di Kecamatan Kalikotes, terdapat dua desa yang sempat mengalami kebanjiran dengan ketinggian air 15 sentimeter hingga 40 sentimeter di Desa Kalikotes dan Desa Jimbung.
Adapun untuk tiga kecamatan lainnya seperti Trucuk, Cawas dan Jatinom, masing-masingnya hanya melaporkan satu desa yang sempat mengalami genangan air dan tanggul jebol.
"Kalau Kecamatan Klaten Selatan terdapat dua desa yang alami kebanjiran namun cepat menyusut," imbuhnya. (*)