Alasan Kenapa Piala Dunia 2022 Qatar Bisa Dikatakan Masih Sepi

TRIBUNJOGJA.COM - Piala Dunia 2022 akan dihelat kurang-lebih seminggu lagi, namun hype dari Piala Dunia yang akan dilaksanakan di Qatar ini dirasa kurang ramai.

Jika melihat dari kacamata agenda media, ada beberapa faktor yang menyebabkan Piala Dunia Qatar 2022 kalah ramai dengan edisi sebelumnya.

Seperti yang kita tahu, Piala Dunia Qatar memiliki keunikan tersendiri, yakni dihelat pada musim dingin alias akhir tahun masehi dan kompetisi-kompetisi klub masih berjalan.

Normalnya, kita menyaksikan kompetisi paling akbar sejagat ini di musim panas di bulan Juni-Juli saat semua liga sudah berakhir.

Menyisakan waktu hanya seminggu, benua Eropa baru saja menyelesaikan agendanya, seperti drawing Liga Champions dan Liga Europa yang sama-sama menjadi topik panas di sosial media.

Bahkan, Liga Inggris baru saja menyelasaikan agendanya pada minggu malam waktu setempat.

Hal ini tentu menyebabkan atensi audiens terbelah, antara mendukung klub Eropa yang menjadi favoritnya atau memperhatikan Piala Dunia.

Dalam sudut pandang agenda media, tentu poin pertama yang lebih memiliki traffic yang menjanjikan.

Sebab, kebanyakan orang Indonesia, lebih fanatik untuk mendukung klub daripada timnas internasional.

Atensi audiens yang terbelah membuat media tidak kompak seperti Piala Dunia edisi sebelumnya.

Liputan-liputan khusus Piala Dunia juga belum terlalu banyak, sebab masih ada agenda sepakbola lain yang masih berlangsung.

Begitu pula dengan sponsorship, marketing yang biasanya mendukung penuh ke Piala Dunia dalam dua bulan ini kemungkinan baru akan menggelontorkan pundi-pundinya saat Piala Dunia sedang berjalan.

Agenda brand untuk ‘sounding’ Piala Dunia juga belum terlalu menjamur, bahkan beberapa brand masih dalam proses ‘dealing’.

APA YANG TERJADI DENGAN ATAS PEMILIHAN QATAR SEBAGAI TUAN RUMAH PIALA DUNIA 2022?