Piala Dunia 2022
Akankah Masih Ada Jogo Bonito Timnas Brasil Di Piala Dunia Qatar 2022? Ini Kata Roberto Carlos
Timnas Brasil dan Jogo Bonito. Seolah tak bisa dipisahkan di setiap gelaran Piala Dunia, termasuk Piala Dunia Qatar 2022.
TRIBUNJOGJA.COM - Timnas Brasil dan Jogo Bonito. Seolah tak bisa dipisahkan di setiap gelaran Piala Dunia, termasuk Piala Dunia Qatar 2022.
Apa sebenarnya Jogo Bonito itu? Jogo Bonito muncul dari pernyataan pemain legendaris Brasil, Edson Arantes do Nascimento alias Pele.
Pele menggunakan frasa Jogo Bonito atau permainan indah dalam bahasa Portugis, untuk merujuk pada olahraga sepak bola.
Seperti dilansir dari laman Bleacher Report, Pele dianggap menjadi pencetus sekaligus perwujudan frasa “Jogo Bonito” terutama saat bermain membela timnas Brasil.
Ketika memperkuat timnas Brasil, Pele sukses mengantarkan timnya meraih gelar juara Piala Dunia sebanyak tiga kali yakni pada 1958, 1962, dan 1970.
Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) bahkan memberikan gelar Pemain Terbaik Abad ke-20 kepada Pele, bersama Maradona, pada Desember 2000.
Belakangan, filosofi permainan indah milik timnas Brasil dinilai telah bergeser menjadi lebih mengutamakan hasil akhir atau pragmatis.
Melansir laman Goal, anggapan tersebut muncul melihat penampilan dua timnas Brasil pemenang Piala Dunia setelah era Pele, yakni pada 1994 dan 2002.
Raihan gelar juara 1994 dianggap berasal dari dominasi permainan lini tengah yang dikawal oleh kapten timnas Brasil saat itu, Dunga.
Sementara pola permainan timnas Brasil saat menjuarai Piala Dunia 2002, disebut lebih mirip dengan skuad asal benua Eropa.
Terlebih, dengan mengandalkan tiga orang pemain bintang yang kiprahnya terbilang menonjol di kompetisi negara Eropa yaitu Ronaldo Nazario, Rivaldo, dan Ronaldinho.
Bahkan bentuk permainan ideal ala Jogo Bonito tidak lagi terlihat ketika timnas Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014.
Ketika itu, Brasil bahkan harus mengakui keunggulan timnas Jerman, yang akhirnya meraih gelar juara, dengan skor 1-7 pada babak semifinal.
Jadi, tak heran jika kemudian mantan bek kiri timnas Brasil Roberto Carlos bahwa timnas Brasil saat ini tak sama seperti dulu ketika dirinya masih aktif bermain.
Menurut Roberto Carlos, timnas Brasil saat ini telah kehilangan gaya bermain khas Tim Samba, yakni jogo bonito atau permainan indah.
