Berita Kulon Progo Hari Ini
DBD di Kulon Progo Dilaporkan ada 645 Kasus, Tertinggi Selama Kurun Waktu 24 Tahun
Temuan kasus DBD tepat di siklus tahunan ini tertinggi dibandingkan sebelumnya.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
Penyebab kematian, karena masyarakat tidak mengingat awal mula demam.
Sehingga ketika mengalami fase kritis sudah terlambat dibawa ke fasyankes.
Dinkes Kulon Progo mengingatkan masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk memutus rantai penularan.
Menurutnya, PSN lebih efektif ketimbang fogging.
Selain mahal, hanya nyamuk dewasa yang mati ketika diberantas dengan fogging.
Baca juga: Masyarakat Dinilai Mengendorkan PSN, Kasus DBD Melonjak Hingga 802 Kasus, Tiga Meninggal
Kekurangan lainnya, cairan pestisida yang digunakan cukup mencemari lingkungan dan manusia.
Serta, bila dilakukan berulang, nyamuk akan kebal terhadap pestisida.
Sedangkan, kelebihan pemberantasan nyamuk dengan PSN yaitu rantai penularan DBD akan putus karena telur dan jentik calon dewasa sudah mati.
Selain mudah dan murah, juga memberikan manfaat jangka panjang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kulon Progo, Rina Nuryati melanjutkan, pihaknya telah menyiapkan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) apabila diperlukan penanganan DBD .
Meliputi sembilan rumah sakit (RS), 21 puskesmas dan 13 klinik.
Dinkes Kulon Progo juga melakukan pengendalian vektor, tata laksana kasus, surveilans epidemiologi, penanggulangan kasus bila terjadi kejadian luar biasa (KLB) dan penyuluhan. ( Tribunjogja.com )