Berita Klaten Hari Ini

SMPN 2 Ceper Gandeng Dissos P3AKB Klaten Lakukan Sosialisasi Cegah Perundungan Pelajar

Kegiatan itu diikuti oleh siswa kelas 7, 8 dan 9 SMPN 2 Ceper dengan pemateri Setyowati dan Atik Noor Rohmah Bidang PPA Dissos P3AKB Klaten, Senin

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Siswa SMPN 2 Ceper Klaten antusias mengikuti sosialisasi pencegahan perundungan bagi pelajar, Senin (7/11/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Maraknya kasus perundungan yang menimpa pelajar membuat berbagai elemen khawatir, tak terkecuali para orang tua dan tenaga pendidik.

Untuk memberikan pemahaman bagi pelajar terkait perundungan itu, SMPN 2 Ceper Klaten mengadakan pendampingan yang melibatkan Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dissos P3AKB Klaten.

Kegiatan itu diikuti oleh siswa kelas 7, 8 dan 9 SMPN 2 Ceper dengan pemateri Setyowati dan Atik Noor Rohmah Bidang PPA Dissos P3AKB Klaten, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Kasus Kematian Covid-19 di Sleman Kembali Naik, Hingga 7 November 2022 Ada 9 Pasien Meninggal

Kepala SMP Negeri 2 Ceper, Tonang Juniarta mengatakan materi perundungan sendiri menjadi penting diberikan kepada pelajar, khususnya tingkat SMP.

Hal itu, karena kasus perundungan dapat mempengaruhi psikologis siswa yang berdampak pada penurunan prestasi akademik dan non akademik anak di sekolah.

"Semakin hari semakin banyak terjadi kasus perundungan pada anak, hal ini tentu saja menjadi kecemasan tersendiri bagi orang tua dan juga guru," katanya pada TribunJogja.com.

Ia mengatakan, kekerasan yang terjadi acap kali terjadi begitu saja tanpa disadari. Hal itu terjadi dikarenakan masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang dampak dari perundungan.

Padahal, lanjut Tonang, perundungan secara langsung maupun di media sosial bagi anak sangat berpengaruh terhadap psikisnya.

"Pendampingan dan sosialisasi ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian sekaligus aksi nyata pihak sekolah untuk mengantisipasi terjadinya Perundungan, kekerasan, maupun penyalahgunaan media sosial yang melibatkan peserta didik," ucapnya.

Sedangkan Atik Noor Rohmah dan Setyowati, pada kesempatan tersebut menjelaskan kepada peserta tentang besarnya dampak perundungan bagi orang yang mengalaminya, terlebih pada anak usia sekolah.

Baca juga: KECELAKAAN Satu Minibus Terjun ke Jurang di Grabag Magelang, Ini Kata Polisi

Untuk itu, ia mengimbau pelajar yang ikut kegiatan itu untuk tidak melakukan perundungan ke teman atau juniornya di sekolah.

"Perundungan dan penyalahgunaan medsos biasanya bertahan dikarenakan pemakluman dari kelompok masyarakat terhadap suatu tindakan," katanya.

Ia berharap melalui sosialisasi ini, sebanyak 660 siswa SMPN 2 Ceper ini mampu menyadari dan mensosialisasikan di lingkungannya masing-masing. (Mur)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved