Berita Kabupaten Magelang Hari Ini

Sanggar Kinara Kinari Magelang Kenalkan Wayang Secara Tematik Kepada Generasi Muda

Mengenalkan budaya pewayangan  kepada generasi muda  terus dilakukan sebuah sanggar seni bernama 'Kinara Kinari Borobudur' yang berlokasi di Dusun

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Nanda Sagita Ginting
Para peserta World Wayang Way usai membawa tokoh wayang mengelilingi Candi Borobudur, Senin (07/11/2022). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Mengenalkan budaya pewayangan  kepada generasi muda terus dilakukan sebuah sanggar seni bernama 'Kinara Kinari Borobudur' yang berlokasi di Dusun Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Pengenalan wayang  dengan  mengusung kegiatan bertema 'World Wayang Way' sudah berjalan sejak 2018 lalu. 

Kegiatan ini kembali dilakukan dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional, pada Senin (07/11/2022).

Baca juga: Kenaikan Cukai Rokok Tak Pengaruhi Ekspor Taru Martani, Ini Penjelasannya

Kegiatan ini mengajak puluhan orang dari berbagai usia untuk membawa tokoh pewayangan mengelilingi Candi Borobudur.

Wayang-wayang yang dibawa pun terdiri dari berbagai macam karakter.

Mulai dari Dewi Kunti, Punakawan, Pandawa, Hanoman, Krisno, Gatot Kaca, hingga Limbuk. 

Pembina Sangar Kinara Kinari Magelang, Eko Sunyoto mengatakan, kegiatan ini sebagai lampah laku wayang yang sifatnya semesta.

"jadi laku lampah wayang yang ada dalam kehidupan ini artinya kita sendiri lah yang laku lampah wayang itu sebagai titah. Itu yang sebenarnya mengawali karena genre wayang yang ada di Indonesia sangat banyak karena belahan timur sampai barat. Jadi, World Wayang Way salah satu yang menjadi tematik pengenalan wayang kepada anak," ujarnya usai kegiatan di Candi Borobudur, Senin (07/11/2022).

Dalam pelaksanaan 'World Wayang Way', lanjutnya, juga ingin menyampaikan pesan titah sebagai dalang dalam membawakan pewayangan.

Menurutnya, dengan mengenalkan wayang kepada generasi muda dapat memberikan pengalaman ketenangan, dan kejernihan pikiran.

"Titah sebagai wayang tentunya ada dalangnya, dalam kehidupan bahwa titah itu berasal dari pecipta yang mengagungkan ciptanya. Kenapa hubungan dengan wayang, kok pakai wayang sebagai experience pada generasi muda bagaimana merasakan perjalanan hening, kejernihan pikiran itu tadi," ungkapnya.

Baca juga: Pemilik Rumah Terdampak Erosi Sungai Progo Ajukan Permohonan Relokasi kepada Pemkab Magelang

Terpisah, peserta World Wayang Way, Tuti Awaliyah Suryadi asal Jakarta mengatakan, sangat antusias mengikuti kegiatan ini. 

"Ini merupakan pengalaman pertama kali. Saya menjadi merasa untuk ikut melestarikan kebudayaan lewat jalur wayang. Kemudian, sebagai generasi muda ini membuat saya semakin sadar dan paham bahwa kebudayaan di Indonesia sangat beragam. Dan, memang harus dilestarikan bagi yang muda agar berdaya dan berbudaya," tutupnya. (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved