Berita Kriminal
Cerita Pak Kepsek di Padang Dianiaya Orang di Sekolah, Sempat Minta Tolong ke Siswa Tapi
Situasi semakin memanas setelah sejumlah orang menyeret Yunarlis dari dalam kantornya.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, PADANG - Seorang kepala sekolah di Padang, Sumatera Barat diseret dan dipukuli oleh sejumlah orang di kantornya.
Usahanya untuk meminta bantuan dari para siswanya yang berada di dalam kelas tak membuahkan hasil.
Karena sejumlah orang menghalangi para siswa untuk menolong kepala sekolahnya.
Aksi penganiayaan tersebut sempat diabadikan dalam sebuah video hingga akhirnya viral di media sosial.
Dikutip dari Tribunnews.com, kepala sekolah yang menjadi korban penganiayaan di kantornya tersebut diketahui bernama Yunarlis, Kepala SMA PGAI Padang, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Padang Timur.
Di dalam video yang beredar di medsos, terlihat seorang pria berbaju batik yang belakangan diketahui adalah Yunarlis memegang erat pintu besi.
Dia terus memegang pintu untuk mempertahankan dirinya agar tidak dibawa sekelompok orang keluar dari kantornya.
Satu orang yang berbaju putih tiba-tiba melayangkan satu pukulan ke kepala Yunarlis.
Dalam video juga terdengar pelaku penganiayaan mengajak Yunarlis berbicara di luar sekolah.
Namun permintaan itu ditolak oleh korban.
"Apak kalua mangecek awak (Bapak keluar kita bicara)," kata salah seorang penganiaya.
"Indak iko kantua ambo (Tidak ini kantor saya)," kata Yunarlis.
Situasi semakin memanas setelah sejumlah orang menyeret Yunarlis dari dalam kantornya.
Yurnarlis kemudian berusaha untuk meminta bantuan dari para siswanya.
"Ambil batu," teriak Yunarlis.
Sejumlah siswa yang ada kemudian mengambil batu untuk menolong, namun ditenangkan oleh orang lain.
Pada akhir video, tidak diketahui akhir masalah dan nasib dari korban setelah kejadian.
Sementara hingga Senin (7/11/2022), video viral ini sudah ditonton oleh ribuan warganet.
Baca juga: Tiga Residivis Curi Mobil di Wilayah Sewon Bantul dan Menjualnya di Pangandaran
Kronologi Lengkap
Menurut Yunarlis, aksi penganiayaan yang menimpa dirinya terjadi pada Kamis (3/11/2022) pukul 11.35.
Para pelaku berjumlah 15 orang.
Mereka datang ke sekolah saat para siswa sedang belajar di dalam kelas.
"Mereka berjumlah sekitar 15 orang, datang pada proses belajar mengajar masih berlangsung," kata Yunarlis, dikutip dari Tribunnews.com.
Dalam kejadian itu, para pelaku menurut Yunarlis melakukan pemukulan hingga cekikan.
Tak hanya itu, para pelaku juga menyeret dirinya dari dalam kantornya.
Yunarlis tidak mengetahui alasan dirinya dianiaya oleh para pelaku.
Selama ini ia ditunjuk oleh yayasan untuk diperbantukan di sekolah tersebut.
"Saya tidak terima dan mohon kepada kepolisian sesegera mungkin menangkap para pelaku," jelas Yunarlis.
Pelaku ditangkap
Kanit Reskrim Polresta Padang, Ipda Adrian Afandi bergerak cepat setelah aksi kekerasan kepada Yunarlis menjadi bahan perbincangan publik.
Hasilnya sejumlah orang pelaku penganiayaan berhasil diamankan.
"Pelaku yang diamankan berinisial ER (69), AT (61), dan RA (64)," kata Ipda Afandi, dikutip dari TribunPadang.com.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Adriansyah Putra menambahkan, pelaku penganiayaan juga tercatat sebagai pengurus yayasan.
Sedangkan motif kasus ini dilatarbelakangi sengketa kepengurusan yayasan.
"Tapi kita tidak mengejar sengketa yayasan itu. Kita mengejar pidana penganiayaannya," tambah Dedy, dikutip dari Kompas.com.
Dedy menambahkan, para pelaku sudah ditahan dan dijerat pasal 170 junto 351 junto 353 junto 355 tentang penganiayaan.
Mereka terancam dijatuhi hukuman pidana penjara paling lama 12 tahun. (*)