Belasan Kompleks Makam dan Rumah Ibadah di Klaten Kena Terjang Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo

Belasan kompleks makam yang kena terjang jalan bebas hambatan itu tersebar di beberapa desa yang ada di Kabupaten Bersinar.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Almurfi Syofyan
Penampakan pengerjaan proyek jalan Tol Yogyakarta-Solo di Desa Kadirejo, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mencatat terdapat 12 kompleks pemakaman umum yang ikut kena terjang tol Yogyakarta-Solo di daerah itu.

Belasan kompleks makam yang kena terjang jalan bebas hambatan itu tersebar di beberapa desa yang ada di Kabupaten Bersinar.

Saat ini proses pembebasan makam itu masih berjalan.

"Kalau makam ada 12 bidang (kompleks) yang saat ini masih tahap verifikasi soal banyak sedikitnya (jumlah) kuburan yang kena," ujar Kasi Pengadaan Tanah, BPN Klaten, Sulistiyono, saat TribunJogja.com temui di Desa Wonoboyo, Selasa (1/11/2022) lalu.

Ia menjelaskan, nantinya untuk pemindahan kuburan yang ada pada belasan kompleks makan itu akan dilakukan dengan proses keagamaan seperti tahlilan atau lainnya.

Namun untuk saat ini karena makam beberapa di antaranya berada di tanah kas desa (TKD) maka prosesnya saat ini verifikasi dan pengajuan pelepasan ke gubernur.

"Pemindahan makam ini karena sebagian ada yang masuk tanah kas desa, maka ada beberapa yang dalam tahap pengajuan pelepasan ke gubernur, sehingga untuk pencairan ganti ruginya nunggu dari gubernur," katanya.

Selain itu, Sulis menambahkan bahwa proyek Trans Jawa itu tak hanya menerjang kompleks pemakaman umum namun juga menerjang rumah ibadah.

"Kalau rumah ibadah ada sekitar 11 yang ikut kena tol, salah satunya yang di Kranggan itu," imbuhnya.

Disinggung terkait proses ganti ruginya, diakui Sulis, prosesnya merujuk kepada aturan yang berlaku.

"Kalau menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2021 bisa diganti dengan uang, tapi berhubung ada undang-undang wakaf jadi pihak Kemenag kemarin mendorong agar bangunan rumah ibadah diganti bangunan juga," ucapnya.

Nantinya yang bakal mencarikan tanah pengganti adalah pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) jalan tol Yogyakarta-Solo di Klaten.

Di samping itu, ia juga menyebut jika terdapat 2 sekolah yang kena tol Yogya-Solo di Klaten.

'Pertama di Kranggan, tapi itu bekas bangunan SD Inpres dan yang kedua di Dompyongan. Ini sekolahnya masih aktif," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved