Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 5 November 2022: Tercatat Aktivitas 12 Kali Gempa Guguran

Gunung Merapi tercatat menunjukkan aktvitas kegempaan yakni sebanyak 12 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-16 mm, durasi 21-122.1 detik, Sabtu

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Kurniatul Hidayah
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada 30 Mei 2022 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi tercatat menunjukkan aktvitas kegempaan yakni sebanyak 12 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-16 mm, durasi 21-122.1 detik, Sabtu (5/11/2022).

Hal tersebut berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode 00:00-06:00 WIB.

Selanjutnya untuk aktivitas kegempaan yang lain yakni Hybrid/Fase Banyak jumlah 5 kali, Amplitudo 3-4 mm, S-P 0.2-0.5 detik, Durasi 5.9-8.9 detik.

Baca juga: INFO BMKG DI Yogyakarta Prakiraan Cuaca Hari Ini, Sabtu 5 November 2022

Vulkanik Dalam jumlah 10 kali, Amplitudo 4-10 mm, S-P 0.2-0.8 detik, Durasi 7.1-10.2 detik.

Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-19 °C, kelembaban udara 74-97.1 persen, dan tekanan udara 838.7-920.4 mmHg.

Gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 40-100 m di atas puncak kawah.

Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga).

Rekomendasi potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di DI Yogyakarta Hari Ini, Sabtu 5 November 2022

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Kur)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved