Berita Klaten Hari Ini
Rela Habiskan Rp 4 Juta, Deni Ramadhan Datangkan Kostum Gedruk untuk Halloween di Osaka Jepang
Ini sosok di balik kostum Gedruk dalam video viral Halloween 2022 di Jepang. Biaya kostum dan ongkir sampai Rp 4 juta, begini kisah Deni Ramadhan.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Muhammad Fatoni
“Ide (pakai kostum Buto Gedruk) dari saya sendiri,” kata Deni.
“Kepikiran (pakai kostum Buto Gedruk) saat tahun pertama tinggal di Jepang (2019). Pertama kali liat event Halloween di Jepang, liat kostum yang orang-orang pake, jadi pengen ikutan pake kostum tapi yang agak beda dari yang lain,” ungkap Deni.
“Kebetulan saya suka jathilan atau gedruk sedari di Indonesia, terus kepikiran bawa budaya Indonesia, terutama dari daerah (asal) saya di Manisrenggo, Klaten,” tuturnya.
Ingin ke Tokyo, bersedia ikut serta jika ada festival budaya dari KBRI atau KJRI

Deni Ramadhan mengatakan, ia belum berpikir tentang bagaimana perayaan Halloween 2023 mendatang.
Tapi, ada keinginan dalam dirinya untuk pergi ke kawasan Shibuya, Kota Tokyo, Jepang. Sebab, di sanalah pusat keramaian perayaan Halloween di Jepang.
“Pengen ke pusatnya di Shibuya, Tokyo, kalo ada waktu dan biayanya,” kata Deni sambil menyertakan emoticon tertawa.
Menurut keterangan Deni, perayaan Halloween di Tokyo lebih ramai, tidak seperti di Kota Osaka, tempatnya merekam video Halloween 2022.
“Halloween di Jepang tak kalah ramai dengan Korea Selatan, terutama di Shibuya, Tokyo. Tetapi, video yang saya unggah di ambil di Namba, Osaka, Jepang,” jelasnya.

Ia mengaku ingin ikut serta apabila Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Jepang atau Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jepang mengadakan festival budaya.
“Siapa tahu, kalo ada event festival Indonesia dari KBRI atau KJRI bisa ikut serta mengenalkan budaya dari daerah saya,” ujar Deni.
Sementara itu, menanggapi tragedi Itaewon saat perayaan Halloween pada 29 Oktober 2022 malam, Deni mengaku ikut prihatin.
“Tahu dan dengar berita (tragedi Itaewon) setelah pulang dari event (Halloween di Jepang),” kata alumnus SMK Tunggal Cipta Manisrenggo Klaten itu.
“Saya turut prihatin dan turut berduka cita atas kejadian yang tidak diinginkan tersebut. Semoga tidak ada lagi kejadian serupa,” pungkas Deni Ramadhan. (Tribunjogja.com/ANR)