Berita Sleman Hari Ini
Disdik Sebut Dugaan Intimidasi Wali Murid SD Negeri di Sleman Hanya Miskomunikasi
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman menilai kasus dugaan intimidasi terhadap wali murid yang terjadi di salah satu Sekolah Dasar (SD) Negeri di
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman menilai kasus dugaan intimidasi terhadap wali murid yang terjadi di salah satu Sekolah Dasar (SD) Negeri di wilayah Kalasan, hanya miskomunikasi belaka.
Rencananya, untuk menyelesaikan persoalan itu, kedua pihak akan difasilitasi bertemu.
"Intinya, dua pihak sudah diklarifikasi dan mau ketemuan hari Kamis (3/11/2022) besok. Hanya miskomunikasi saja kok," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Sri Adi Marsanto, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Piala Dunia Qatar 2022 | Mengenang Gol Tangan Tuhan Maradona Piala Dunia 1986
Ia enggan memberikan keterangan lebih lanjut, dan meminta menunggu setelah pertemuan itu terlaksana yang rencananya digelar di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana juga mengaku sudah bertemu kedua belah pihak.
Yaitu wali murid yang menjadi korban dugaan intimidasi maupun Kepala Sekolah.
Menurut dia, persoalan yang sudah dilaporkan ke Kantor perwakilan ORI DIY ini pada prinsipnya akan segera diselesaikan.
"Intinya nanti akan kita selesaikan. Sebetulnya, enggak ada apa-apa, miskomunikasi saja. Ini saya sudah ketemu keduanya dan akan kita mediasi. Ya intinya itu hanya emosional dan itu sebenarnya bukan masalah yang krusial," kata dia.
Tribun Jogja berupaya mengonfirmasi langsung kepada pihak sekolah, apa yang sebenarnya terjadi sehingga korban, DES, melaporkan dugaan intimadasi ke Kantor Ombudsman DIY.
Tetapi sesampainya di sekolah, dari beberapa guru yang ditemui, tidak ada satu guru pun yang berkenan memberikan keterangan.
Mereka meminta konfirmasi langsung hal tersebut kepada Kepala Sekolah.
"Keterangan langsung ke Ibu Kepala Sekolah. Tapi, bu kepala sedang pergi bersama Komite," kata guru yang ditemui di SD Negeri tersebut, sambil berlalu pergi.
Berdasar informasi yang diperoleh, kasus dugaan intimidasi terhadap wali murid berawal ketika komite sekolah memiliki proposal program pembangunan sarana dan prasarana dilingkungan sekolah senilai Rp 300 juta.
Uang sebanyak itu, akan digunakan untuk beberapa perbaikan.
Jelang ATF 2023, Dinpar Sleman Sudah Siap Menerima Kedatangan Para Delegasi |
![]() |
---|
Wabup Sleman Targetkan Angka Kemiskinan Sleman di Bawah 7 Persen Tahun Ini |
![]() |
---|
Minta Nilai Ganti Rugi Jalan Tol Jogja-Solo Layak, Warga : Faktor Psikologis Juga Harus Dipikirkan |
![]() |
---|
Paguyuban Lurah Sleman Setuju Masa Jabatan Jadi 9 Tahun, Begini Alasannya |
![]() |
---|
Dinpar Kabupaten Sleman Gencarkan Peningkatan Kualitas Pelaku Wisata |
![]() |
---|