Bupati Bantul Abdul Halim Muslih

Bupati Halim Tandatangani Kesepakatan Bersama Dengan UGM Untuk Pengembangan SDM di Bantul

Bupati Bantul melakukan penandatangan nota kesepakatan bersama (MoU) antara Pemkab Bantul dengan UGM.

Penulis: Santo Ari | Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJOGJA.COM/ISTIMEWA
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Rektor UGM Prof dr Ova Emilia M Med Ed SpOG (K) PhD menunjukkan surat kerjasama keduanya di Laguna Depok Parangtritis Kretek Bantul, Kamis (28/10/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Beberapa negara diprediksi akan mengalami resesi ekonomi pada 2023 nanti, termasuk Indonesia. Dampak resesi ekonomi akan menjadi ancaman di sebuah negara, misalnya menurunnya pendapatan hingga jumlah pengangguran yang meningkat.

Baca juga: Bupati Abdul Halim Minta Pelaku Pariwisata Bantul Terapkan Sapta Pesona

Baca juga: Bupati Halim Sebut Jembatan Kretek 2 Beri Dampak Positif Bagi Wisata Bantul

Kepala Seksi (Kasi) Promosi dan Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata, Kabupaten Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan, pihaknya belum berpikir jauh bahwa resesi ekonomi dunia akan berdampak serius pada sektor pariwisata. Sementara sektor pariwisata merupakan satu di antara penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbanyak di Kabupaten Bantul.

Di tengah ancaman resesi ekonomi pada 2023, Dinas Pariwisata justru telah menganggarkan adanya berbagai tambahan atraksi wisata yang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan di Bantul. Termasuk, pihaknya juga akan lebih banyak menggandeng biro perjalanan dan juga stakeholder lain untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di Kabupaten Bantul.

"Ada tambahan anggaran di APBD 2023 untuk berbagai atraksi wisata dibandingkan atraksi wisata pada 2022 ini," ujarnya, Jumat (28/10/2022).

Dirinya justru lebih mengkhawatirkan kebijakan penutupan objek wisata, sama saat pandemi 2020-2021. Kondisi itu menyebabkan sektor wisata dalam kondisi mati suri dan ekonomi terus melambat karena sektor pariwisata merupakan pengungkit ekonomi yang sangat efektif.

"Yang kami takutkan bukan resesi ekonomi global, namun larangan objek wisata dibuka seperti saat COVID-19 lalu," imbuhnya.

Menuruntya, Kabupaten Bantul lebih banyak mengandalkan wisatawan lokal dibanding mancanegara yang jumlahnya masih terbatas. Namun, bagi destinasi wisata yang selama ini mengandalkan wisatawan mancanegara, semacam Bali, yang harus bersiap menghadapi penurunan jumlah wisatawan mancanegara.

"Resesi justru mendorong wisatawan untuk berkunjung ke daerah yang punya wisata mirip di Bali, namun biayanya terjangkau, sehingga tidak terlalu menguras kocek dan masih ada sisa uang untuk keperluan lainnya yang mendesak," katanya.

Hal itu dipertegas Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Kamis (27/10/2022) lalu, Bupati Bantul melakukan penandatangan nota kesepakatan bersama (MoU) antara Pemkab Bantul dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarfta.

Penandantanganan kesepatakan bersama itu dilakukan Bupati Abdul Halim Muslih dengan Rektor UGM, Prof dr Ova Emilia M Med Ed SpOG (K) PhD, di Laguna Depok Parangtritis Kretek Bantul.

“MoU ini untuk pengembangan sumber daya yang ada di Bantul melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Semoga dengan kerja sama ini akan dapat mendukung pembangunan di Bantul. Utamanya dalam sektor unggulan pembangunan, yakni sektor industri, pertanian dan pariwisata,” ujar Abdul Halim Muslih. (nto/ayu)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved