Respon KSAD Dudung Abdurachman saat Ditanya soal Peluang Jabat Panglima TNI

Jenderal Dudung Abdurachman kini fokus pada perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar TNI AD mengantisipasi kerawanan pangan.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Istimewa
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyampaikan kuliah umum bertajuk Ketahanan Organisasi dalam Kepemimpinan Strategis dan Inovatif di ruang Balai Senat, Gedung Pusat UGM, Senin (24/10/2022) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengakui dirinya tidak ambil pusing untuk menjadi Panglima TNI, menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

“Waduh, saya enggak berpikir (soal jadi Panglima TNI),” katanya saat ditanya wartawan seusai memberi kuliah umum di Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (24/10/2022).

Dudung kini fokus pada perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar TNI AD mengantisipasi kerawanan pangan.

Ia mengatakan ancaman terhadap negara sekarang ini tidak hanya dalam bentuk perang, tapi juga ancaman dari sisi ketersediaan pangan, energi dan sumber daya air bersih.

Menurutnya, TNI AD saat ini juga ikut berperan dan berpartisipasi membantu program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan dan pengadaan fasilitas air bersih dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Pesan Presiden pada saat saya dilantik, bantu pemerintah sejahterakan masyarakat pascapandemi covid-19 dan sejahterakan prajurit TNI. Pesan beliau hanya ada dua itu,” kata Dudung yang menyampaikan kuliah umum bertajuk ‘Ketahanan Organisasi dalam Kepemimpinan Strategis dan Inovatif di ruang Balai Senat’, Gedung Pusat UGM, Senin (24/10/2022).

Untuk mengoptimalkan program ketahanan pangan, kata Dudung, TNI bekerja sama dengan dinas pertanian di berbagai wilayah di Indonesia menggarap lahan kosong milik TNI untuk ditanami tanaman pangan seperti padi dan jagung.

“Ada sekitar 9.000 hektar lebih, bekerja sama dengan dinas pertanian, hasilnya diberikan pada masyarakat yang terdampak," katanya.

Tidak sekedar terjun bertani, ia selalu mengimbau agar prajurit TNI mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan produktivitas pertanian rakyat.

”TNI harus hadir di tengah kesulitan rakyat, harus memberikan solusi dan TNI harus hidup berdampingan, apapun kegiatannya. TNI itu ada dari rakyat dan untuk rakyat,” jelasnya.

Selain dalam bidang pertanian, TNI juga ikut mendukung pengadaan fasilitas sumber daya air bersih bagi masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan akses air bersih.

“Sekarang ini capaiannya sudah mencapai 744 titik yang tersebar di seluruh Indonesia, namun mayoritas paling besar ada di Nusa Tenggara Timur,” katanya.

Untuk daerah yang berisiko kena rawan pangan dan stunting, kata Dudung, ia meminta jajaran Babinsa dan Koramil untuk siap menjadi orangtua asuh bagi anak-anak yang anggota keluarganya terkena stunting karena kehilangan pekerjaan akibat dampak pandemi.

”Di daerah yang rawan, TNI lewat Babinsa dan Koramil jadi  bapak asuh bagi anak stunting. Kita mengecek sejauh mana program pemerintah. Minggu lalu Babinsa masuk rumah warga, mengecek ada tidaknya warga yang tidak makan. Bisa video call ke pimpinan TNI atau pangdam. Jangan sampai ada keluarga yang menderita,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved