Pasar Gede Klaten Rampung Maret 2023, Bupati Sri Mulyani: Ada Jembatan Penghubung dan Eskalator

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pedagang di Pasar Darurat Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mendapatkan kabar baik. Sebab, pembangunan Pasar Gede Klaten ditargetkan rampung pada Maret 2023.

Artinya, pada tahun depan ratusan pedagang yang sekarang mengungsi ke Pasar Darurat bisa beraktivitas kembali di Pasar Gede tersebut.

Namun, saat ini proses revitalisasi pasar tradisional itu masih terus dikebut.

Baca juga: Jadwal Tayang Film Terbaru Dan Harga Tiket Bioskop Jogja Hari Ini 18 Oktober 2022

"Pembangunanya selesai, Insyallah Maret tahun 2023. Jumat kemarin saya sudah sidak ke sana dan prasarananya bagus," ujar Bupati Klaten, Sri Mulyani saat ditemui TribunJogja.com di Pemkab Klaten, Senin (17/10/2022).

Ia menjelaskan bahwa revitalisasi Pasar Gede Klaten itu menelan biaya hingga Rp 82 miliar. Anggaran revitalisasi menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Kemudian, lanjut Yani, bangunan baru dari Pasar Gede itu memiliki dua gedung utama berlantai tiga.

Gedung A berdiri di atas bekas tanah bangunan lama dari Pasar Gede dan Gedung B pasar itu berdiri di bekas terminal angkutan.

"Nantinya kedua gedung Pasar Gede ini dilengkapi dengan jembatan penghubung. Kemudian juga ada eskalator (tangga berjalan)," urai dia.

Ia melanjutkan, masing-masing gedung Pasar Gede Klaten tersebut nantinya juga dilengkapi dengan food court untuk membuat pengunjung betah di pasar tradisional itu.

Terkait pedagang yang bakal menghuni kios-kios di Pasar Gede nantinya, lanjut Yani dipastikan para pedagang lama yang aktif berjualan.

Baca juga: UPDATE Transfer Man United: Sikap Diogo Dalot di Antara MU dan Barcelona

Namun untuk pembagian dan teknisnya belum dibicarakan sebab pihaknya masih menunggu hasil akhir dari pengerjaan pasar itu.

Disinggung mengenai siapa yang bakal meresmikan Pasar Gede itu nantinya, Sri Mulyani berharap diresmikan oleh Presiden Joko Widodo atau Ketua DPR RI, Puan Maharani.

"Kalau rencana belum ada, tapi harapannya ya kalau bisa Presiden atau ibu Ketua DPR RI," tukasnya. (Mur)